Pendidikan
Wanda Sukanda

Tidak Semua Pola Asuh Orang Tua Itu Benar: 7 Sikap yang Bisa Merusak Mental Anak

Tidak Semua Pola Asuh Orang Tua Itu Benar: 7 Sikap yang Bisa Merusak Mental Anak

07 September 2025 | 08:34

" orang tua selalu benar " kalimat ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, tapi kenyataannya, banyak pola asuh orang tua yang salah  hingga menghambat perkembangan anak .tidak sedikit penelitian psikologi mencatat pola asuh yang salah dapat memberikan luka emosional yang terbawa sampai dewasa.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter akan lebih beresiko mengalami kecemasan sosial jika dibandingkan dengan anak yang tumbuh dengan pola asuh hangat dan suportip,  ini menurut riset dari University cambridge .

Jadi orang tua itu tidak secara otomatis mengetahui cara mendidik anak. Justru itu butuh yang namanya kesadaran diri dan kemauan untuk belajar terus. Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering menjumpai contoh kecil yang sangat sederhana:
- ketika orang tua sedang lelah , maka anak menjadi sasaran utama kemarahannya.
- orang tua menganggap anaknya masih kecil sehingga dia tidak diberi kesempatan untuk berbicara.

Hal seperti ini akan mengakibatkan luka batin yang tak nampak, tapi membekas sampai dewasa. Berikut ini merupakan pola asuh orang tua yang tanpa sadar bisa merusak mental anak:

1. Memaksa anak tanpa ruang dialog

Tidak jarang orang tua merasa keputusan mereka itu mutlak. Sedangkan anak harus patuh . Padahal anak juga butuh di dengar . Contoh kecilnya: seorang anak ingin masuk kuliah jurusan teknik mesin,  tapi orang tua malah memasukan nya ke jurusan kedokteran yang mereka anggap itu lebih bagus. Dan akibatnya anak harus menekan keinginannya untuk masuk jurusan teknik mesin. Yang terjadi dia kehilangan kepercayaan diri.

2. Menggunakan kekerasan fisik atau verbal

Terkadang ada orang tua memukul serta membentak dalam mendidik anak-anaknya sendiri yang mereka anggap itu adalah cara  mendidik terbaik. Kemungkinan besar yang timbul bukan kesadaran anak,  tapi rasa takut yang menyelimutinya. Mengatakan anak dengan kata " kamu bodoh " itu lebih berbahaya daripada luka pada fisik.

3. Membandingkan anak dengan orang lain

Kalimat " kamu harus bisa menjadi seperti saudaramu"  kalimat seperti ini selain merusak harga diri,  juga akan menimbulkan rasa iri ,dengki  dan persaingan tidak sehat sesama saudara.

4.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna