Keboncinta.com-- Banyak siswa yang berpikir bahwa belajar berarti menghafal materi yang sudah dipelajari. Padahal, tujuan utama belajar adalah memahami isi dari materi tersebut. Selain itu, tidak sedikit siswa yang lebih mengejar nilai tinggi dibandingkan pemahaman yang sebenarnya. Hal ini tentu merupakan sebuah kesalahpahaman.
Siswa perlu tahu perbedaan antara menghafal dan memahami. Menghafal berarti hanya mengingat kata atau rumus tanpa tahu maknanya, sedangkan Memahami berarti mengerti isi dan mampu menerapkan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika menjelang ulangan harian, banyak siswa fokus menghafal agar mendapatkan nilai tinggi tanpa menyadari bahwa belajar bukan tentang hafalan, melainkan tentang pemahaman terhadap isi materi.
Mengapa memahami lebih penting daripada menghafal?
Jadi, bagaimana menurutmu? Lebih seru memahami materi, bukan?
Peran guru dan lingkungan sekolah
Guru perlu mendorong pembelajaran berbasis pemahaman, bukan sekadar hafalan. Guru dapat memberikan kegiatan praktik agar siswa bisa menerapkan materi secara langsung, atau memberi tugas proyek yang menumbuhkan rasa ingin tahu. Dukungan seperti ini sangat membantu siswa agar memahami materi dengan lebih mendalam.
Guru juga perlu menegaskan bahwa nilai tinggi tanpa pemahaman akan sia-sia, sedangkan nilai kecil tetapi disertai pemahaman menunjukkan proses belajar yang sesungguhnya.
Jadi, belajar bukan hanya sekadar hafalan, tetapi juga perlu pemahaman. Sebab, ilmu akan digunakan sepanjang hayat, bukan hanya di sekolah saja.