keboncinta.com --- Doa minum kopi memiliki sejarah panjang dalam tradisi sufi sebagai penunjang ibadah malam. Simak teks Arab, latin, artinya, serta penjelasan ulama dan manfaat kopi dalam Islam.
Sejak abad ke-15, kopi dikenal sebagai minuman yang akrab dengan kaum sufi. Minuman ini dimanfaatkan untuk menjaga konsentrasi saat dzikir dan ibadah malam. Dalam sebuah riwayat populer, Sayyid Nahlawi Ibnu Sayyid dari Maghribi menyampaikan kepada Rasulullah ๏ทบ bahwa ia senang meminum kopi. Nabi kemudian mengajarkan doa khusus sebelum minum kopi.
Teks doa Arab:
ุงููููููู ูู ุงุฌูุนูููููุง ููููุฑูุง ููุจูุตูุฑูู ููุนูุงููููุฉู ููุจูุฏูููู ููุดูููุงุกู ููููููุจูู ููุฏูููุงุกู ููููููู ุฏูุงุกู ููุง ููููููู ููุง ู ูุชูููููุ ุซูู ูู ููุชูููู ุงูุจูุณูู ูููุฉู
Transliterasi Latin:
Allahummaj‘alhฤ nลซran libaแนฃarฤซ wa ‘ฤfiyatan libadanฤซ wa syifฤ’an liqalbฤซ wa dawฤ’an likulli dฤ’in yฤ Qawiyyu yฤ Matฤซn. แนฎumma yatlลซ al-basmalah.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kopi ini cahaya bagi penglihatanku, kesehatan bagi tubuhku, penawar bagi hatiku, obat bagi segala penyakit, wahai Dzat Yang Maha Kuat lagi Maha Teguh. Kemudian membaca Bismillฤhirrahmฤnirrahฤซm.”
Disebutkan pula bahwa orang yang membaca doa ini akan mendapat keberkahan. Malaikat memintakan ampunan selama rasa kopi masih ada di mulutnya.
Meski tidak ada dalil spesifik tentang kopi, Islam menganjurkan umatnya untuk berdoa sebelum dan sesudah makan atau minum. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุฅูุฐูุง ุฃููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุฐูููุฑู ุงุณูู ู ุงููููููุ ููุฅููู ููุณููู ุฃููู ููุฐูููุฑู ุงุณูู ู ุงูููููู ููู ุฃููููููููุ ูููููููููู: ุจูุณูู ู ุงูููููู ุฃูููููููู ููุขุฎูุฑููู
“Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah. Jika lupa menyebut nama Allah di awalnya, maka hendaklah ia berkata: Bismillฤhi awwalahu wa ฤkhirahu.” (HR. Abu Dawud no. 3767, dinilai hasan shahih oleh al-Albani).
Doa minum kopi di kalangan sufi bisa dipandang sebagai bentuk pengamalan hadits ini, yakni memulai dengan doa dan dzikir.
Imam Jalaluddin al-Suyuthi menganggap kopi halal dan bermanfaat bila dikonsumsi dengan wajar. Syekh Abdul Qadir al-Jaziri dalam ‘Umdat al-Safwah fi Hill al-Qahwah menjelaskan kopi sebagai nikmat Allah yang membantu ibadah malam kaum sufi.
Syekh Nawawi al-Bantani menegaskan kaidah fiqhiyyah: ุงูุฃุตู ูู ุงูุฃุดูุงุก ุงูุฅุจุงุญุฉ (al-ashlu fil asy-yaa’ al-ibฤhah), hukum asal segala sesuatu adalah mubah, termasuk kopi, selama tidak ada mudarat.
Ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradawi dalam Halal wa Haram fil Islam menilai kopi halal, dengan catatan tidak berlebihan hingga membahayakan.
Kopi dipandang bukan hanya nikmat dunia, tetapi juga sarana untuk menunjang ibadah. Hal ini sejalan dengan hadis:
ููุง ุถูุฑูุฑู ููููุง ุถูุฑูุงุฑู
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.” (HR. Ibn Majah no. 2340).
Penelitian modern menguatkan manfaat kopi, di antaranya meningkatkan konsentrasi dan fungsi otak, mengurangi risiko penyakit jantung (Ding et al., 2014), menurunkan risiko diabetes tipe 2 (Anwari, 2021), serta membantu mencegah depresi dan Alzheimer (Cao et al., 2011). Namun, berlebihan bisa menimbulkan efek negatif: insomnia, cemas, hingga detak jantung meningkat (Jee, 2021).
Doa minum kopi di kalangan sufi sejalan dengan adab makan dan minum dalam Islam. Seorang muslim dianjurkan membaca basmalah, menggunakan tangan kanan, tidak berlebihan sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf: 31:
ูููููุง ููุงุดูุฑูุจููุง ููููุง ุชูุณูุฑููููุง ุฅูููููู ููุง ููุญูุจูู ุงููู ูุณูุฑูููููู
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Selain itu, Rasulullah ๏ทบ juga mencontohkan untuk tidak mencela makanan atau minuman (HR.