Keboncinta.com-- Selepas masa Khulafaur Rasyidin berakhir pada tahun 661 Masehi, umat Islam memasuki babak baru dalam perjalanan sejarah yaitu masuk ke masa Dinasti Umayyah yang mempunyai sistem suksesi secara monarki.
Dalam perjalanannya, Dinasti ini dipimpin oleh banyak khalifah, dan salah satunya yang pemimpinnya yang terkenal ialah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Umar bin Abdul Aziz adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam yang dikenal karena keadilannya, ketakwaannya, dan kepemimpinannya yang luar biasa.
Ia merupakan khalifah ke-8 dari Dinasti Umayyah, yang memerintah dari tahun 717 hingga 720 Masehi. Meski masa pemerintahannya singkat, warisannya begitu mendalam dan dijadikan teladan oleh para pemimpin Islam sesudahnya.
Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 682 M di Madinah. Ia merupakan cicit dari Khalifah Umar bin Khattab, salah satu Khulafaur Rasyidin yang juga terkenal dengan keadilannya.
Ayahnya, Abdul Aziz bin Marwan, adalah seorang gubernur Mesir dari Bani Umayyah, sehingga Umar tumbuh dalam lingkungan bangsawan dan kekuasaan.
Namun, meski berasal dari keluarga kaya dan berkuasa, Umar sejak muda dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu, berakhlak mulia, dan zuhud (hidup sederhana). Ia berguru kepada banyak ulama terkemuka di Madinah dan dikenal sangat menghormati para ahli ilmu dan ulama.
Sebelum menjadi khalifah, Umar pernah menjabat sebagai Gubernur Madinah di masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Di sana, ia menunjukkan gaya kepemimpinan yang adil dan dekat dengan rakyat. Setelah kematian Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Umar diangkat menjadi khalifah berdasarkan wasiat Sulaiman.
Ketika diangkat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz langsung menunjukkan perubahan drastis dalam gaya kepemimpinannya. Ia menolak segala bentuk kemewahan, mengembalikan harta negara yang disalahgunakan, dan hidup dengan sangat sederhana.
Ia bahkan mengembalikan kekayaan pribadinya ke baitul mal (kas negara) demi menjaga keadilan.
Dalam masa pemerintahannya yang meskipun hanya kurang lebih dua setengah tahun, Umar bin Abdul Aziz melakukan banyak reformasi besar di antaranya ialah:
Menghapus Pajak Zakat yang Tidak Adil
Ia memperbaiki sistem perpajakan dan hanya memungut zakat sesuai dengan syariat Islam.
Mengembalikan Tanah dan Kekayaan yang Dirampas
Harta yang diperoleh secara tidak sah oleh keluarga Umayyah dikembalikan ke baitul mal.
Menghapus Diskriminasi terhadap Non-Muslim
Umar memperlakukan non-Muslim (dzimmi) dengan adil dan memberikan mereka hak-hak sosial sesuai syariat.
Meningkatkan Pendidikan dan Dakwah
Ia memerintahkan pengumpulan dan penyebaran hadits Nabi, serta mengutus ulama ke berbagai wilayah untuk mengajarkan Islam dengan damai.
Keadilan Sosial
Dalam masa pemerintahannya, dikisahkan hampir tidak ada lagi orang yang pantas menerima zakat karena semua rakyat hidup sejahtera.
Pada masa kepemimpinan Umar ini, Dinasti Umayyah mengalami kemajuan yang nyata. Ia tidak lama memdrintah sebagai khalifah, Umar wafat pada tahun 720 M dalam usia 38 tahun.
Kematian Umar bin Abdul Aziz ini menyisakan misteri, banyak riwayat menyebutkan bahwa ia diracun oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan kebijakannya, terutama kalangan elite Bani Umayyah yang merasa kehilangan kekuasaan dan kekayaan mereka.
Dalam sejarah, Umar bin Abdul Aziz dikenang sebagai "Khalifah Rasyid kelima" setelah empat Khulafaur Rasyidin karena kepemimpinannya yang sangat adil, bersih, dan sesuai dengan ajaran Islam.
Banyak ulama seperti Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibn Katsir memuji Umar sebagai contoh pemimpin ideal.
Kepemimpinannya menjadi inspirasi bagi reformasi politik dan sosial dalam dunia Islam hingga kini. Meski singkat, masa pemerintahannya menjadi bukti bahwa kekuasaan bisa dijalankan dengan penuh amanah dan dalam kesederhanaan.***