Keboncinta.com-- Pernah membaca cerpen yang kalimatnya terasa begitu hidup dan enak dibaca? Itulah kekuatan gaya bahasa. Dalam karya sastra, terutama cerpen, gaya bahasa berperan penting untuk memberi warna, emosi, dan keunikan pada tulisan. Dua penulis bisa menceritakan hal yang sama, tapi hasilnya bisa sangat berbeda — tergantung bagaimana mereka memainkan gaya bahasa.
1. Apa Itu Gaya Bahasa dalam Cerpen?
Gaya bahasa (majas) adalah cara pengarang menggunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan, emosi, dan suasana cerita. Ia mencakup pilihan kata (diksi), struktur kalimat, serta penggunaan kiasan yang membuat tulisan terasa indah dan ekspresif.
Gaya bahasa bukan sekadar hiasan, tapi jembatan antara pikiran pengarang dan perasaan pembaca.
2. Fungsi Gaya Bahasa
Gaya bahasa tidak hanya mempercantik tulisan, tapi juga memiliki fungsi penting dalam cerpen:
3. Jenis-Jenis Gaya Bahasa yang Sering Digunakan dalam Cerpen
Berikut beberapa bentuk gaya bahasa yang umum digunakan penulis cerpen:
“Hatinya padang tandus yang menanti hujan.”
“Pagi menepuk pundakku dengan sinar lembut.”
“Tangisnya mengguncang langit malam.”
“Kata-katanya tajam seperti pisau.”
“Hebat sekali, datang setelah semuanya selesai.”
Dengan variasi gaya bahasa, cerita menjadi lebih ekspresif dan tidak monoton.
4. Cara Menemukan dan Menganalisis Gaya Bahasa
Analisis gaya bahasa membantu kita memahami “jiwa” tulisan, bukan hanya isinya.
Gaya bahasa adalah napas dalam cerpen. Tanpanya, cerita bisa terasa datar dan kehilangan rasa.
Dengan pemilihan kata yang tepat dan majas yang hidup, pengarang dapat membuat pembaca tidak sekadar membaca — tapi ikut merasakan.
Jadi, kalau ingin menulis cerpen yang memikat, kuasailah gaya bahasamu. Di situlah seni bercerita benar-benar dimulai.
Contributor: Tegar Bagus Pribadi