Pendidikan
Vini Dwi Jayati

Gaya Bahasa dalam Cerpen

Gaya Bahasa dalam Cerpen

09 Oktober 2025 | 14:12

Keboncinta.com--   Pernah membaca cerpen yang kalimatnya terasa begitu hidup dan enak dibaca? Itulah kekuatan gaya bahasa. Dalam karya sastra, terutama cerpen, gaya bahasa berperan penting untuk memberi warna, emosi, dan keunikan pada tulisan. Dua penulis bisa menceritakan hal yang sama, tapi hasilnya bisa sangat berbeda — tergantung bagaimana mereka memainkan gaya bahasa.

1. Apa Itu Gaya Bahasa dalam Cerpen?

Gaya bahasa (majas) adalah cara pengarang menggunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan, emosi, dan suasana cerita. Ia mencakup pilihan kata (diksi), struktur kalimat, serta penggunaan kiasan yang membuat tulisan terasa indah dan ekspresif.

Gaya bahasa bukan sekadar hiasan, tapi jembatan antara pikiran pengarang dan perasaan pembaca.

2. Fungsi Gaya Bahasa

Gaya bahasa tidak hanya mempercantik tulisan, tapi juga memiliki fungsi penting dalam cerpen:

  • Membangun suasana. Kata-kata lembut bisa menciptakan nuansa haru, sedangkan kalimat pendek dan keras bisa menimbulkan ketegangan.
  • Menghidupkan karakter. Tokoh bisa terlihat sombong, lugu, atau humoris melalui cara ia berbicara.
  • Menegaskan pesan. Majas dan diksi yang tepat membantu pembaca lebih mudah menangkap makna cerita.
  • Memberi identitas penulis. Gaya bahasa membuat karya seseorang terasa khas dan mudah dikenali.

3. Jenis-Jenis Gaya Bahasa yang Sering Digunakan dalam Cerpen

Berikut beberapa bentuk gaya bahasa yang umum digunakan penulis cerpen:

  • Metafora: membandingkan dua hal tanpa kata “seperti.”

“Hatinya padang tandus yang menanti hujan.”

  • Personifikasi: memberi sifat manusia pada benda mati.

“Pagi menepuk pundakku dengan sinar lembut.”

  • Hiperbola: melebih-lebihkan kenyataan untuk menegaskan emosi.

“Tangisnya mengguncang langit malam.”

  • Simile: perbandingan dengan kata “seperti” atau “bagai.”

“Kata-katanya tajam seperti pisau.”

  • Ironi: mengungkapkan makna berlawanan dengan yang sebenarnya.

“Hebat sekali, datang setelah semuanya selesai.”

Dengan variasi gaya bahasa, cerita menjadi lebih ekspresif dan tidak monoton.

4. Cara Menemukan dan Menganalisis Gaya Bahasa

  1. Baca ulang bagian-bagian yang terasa kuat atau unik.
  2. Perhatikan kata kiasan, perbandingan, dan irama kalimat.
  3. Tanyakan: apa efeknya bagi suasana atau makna cerita?
  4. Tuliskan jenis majas yang digunakan dan fungsi emosionalnya.

Analisis gaya bahasa membantu kita memahami “jiwa” tulisan, bukan hanya isinya.

Gaya bahasa adalah napas dalam cerpen. Tanpanya, cerita bisa terasa datar dan kehilangan rasa.

Dengan pemilihan kata yang tepat dan majas yang hidup, pengarang dapat membuat pembaca tidak sekadar membaca — tapi ikut merasakan.

Jadi, kalau ingin menulis cerpen yang memikat, kuasailah gaya bahasamu. Di situlah seni bercerita benar-benar dimulai.

Contributor: Tegar Bagus Pribadi

Tags:
pendidikan Materi Bahasa Indonesia Majas Cerpen Materi Cerpen Gaya Bahasa

Komentar Pengguna