keboncinta.com --- Kasus penipuan online terus meningkat, salah satunya dengan modus aplikasi m-banking palsu. Para pelaku kejahatan siber biasanya menyebarkan tautan atau aplikasi tiruan yang sekilas menyerupai aplikasi resmi bank. Tujuannya untuk menjebak korban agar menyerahkan data pribadi, mulai dari PIN, kata sandi, nomor rekening, hingga kode OTP.
Menurut Computer Security Incident Response Team (CSIRT), teknik manipulasi ini dikenal dengan istilah phishing. Korban biasanya tidak sadar bahwa ia sebenarnya sedang membuka situs palsu, bukan aplikasi m-banking resmi. Akibatnya, rekening dapat dibobol dalam hitungan menit.
Agar tidak menjadi korban, berikut adalah 7 ciri aplikasi m-banking palsu yang wajib diwaspadai:
Pelaku biasanya mengirim email atau SMS dengan nada mendesak, misalnya: “Akun Anda akan diblokir” atau “Segera verifikasi data Anda”. Tujuannya membuat korban panik dan langsung mengklik tautan.
👉 Tips: jangan mudah percaya. Selalu lakukan verifikasi lewat kontak resmi bank.
Alamat situs palsu sering dibuat mirip dengan situs asli, hanya ditambah huruf atau memakai domain aneh, misalnya .xyz atau .tk.
👉 Tips: cek kembali setiap URL sebelum diklik. Jika ragu, ketik manual alamat resmi bank di browser.
Pesan phishing biasanya dipenuhi salah ketik, tata bahasa berantakan, atau kalimat tidak profesional.
👉 Tips: ingat, pihak bank selalu menyampaikan pesan dengan bahasa resmi. Jika terasa aneh, patut dicurigai.
Phishing kerap meminta pengguna mengisi informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, PIN, password, atau kode OTP lewat tautan.
👉 Tips: bank tidak pernah meminta data pribadi melalui email, SMS, atau link apa pun. Abaikan dan segera laporkan.
Situs palsu sering menggunakan karakter tidak wajar seperti “%20” atau angka acak di alamat web. Hal ini sengaja dilakukan untuk menyamarkan situs aslinya.
👉 Tips: lebih baik jangan membuka tautan mencurigakan.
Website resmi perbankan selalu memakai protokol HTTPS, ditandai dengan ikon gembok di sisi kiri URL.
👉 Tips: jika hanya HTTP tanpa S, jangan sekali-kali memasukkan data pribadi.
Meski sekilas mirip, situs palsu biasanya tampak tidak rapi: layout berantakan, teks buram, atau gambar pecah.
👉 Tips: aplikasi dan situs m-banking asli selalu konsisten tampilannya. Jika berbeda, segera tutup halaman tersebut.
Dengan mengenali ciri-ciri aplikasi m-banking palsu, masyarakat bisa lebih waspada terhadap ancaman kejahatan siber. Biasakan untuk:
Memeriksa URL sebelum mengklik tautan.
Tidak sembarangan membagikan data pribadi.
Melapor ke pihak bank atau aparat berwenang jika menemukan aplikasi mencurigakan.
Kejahatan digital seperti phishing tidak akan berhenti mengincar nasabah.