keboncinta.com-Setiap tahun ajaran baru, madrasah sebagai lembaga pendidikan bercirikan keislaman memiliki tradisi penting dalam menyambut peserta didik baru. Tradisi itu dikenal dengan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu rangkaian kegiatan orientasi yang bertujuan membangun kesiapan mental, pemahaman lingkungan, dan semangat belajar siswa baru di madrasah.
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor B-106/-/Dt.I.I/HM.01/06/2025 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Pelajaran 2025/2026, seluruh satuan pendidikan RA, MI, MTs, dan MA diwajibkan menyelenggarakan kegiatan MATSAMA secara edukatif, inklusif, ramah, dan sarat dengan nilai-nilai akhlakul karimah.
Lebih dari Sekadar Orientasi
MATSAMA bukan sekadar acara perkenalan lingkungan madrasah. Ia merupakan masa transisi yang penting dan bermakna, di mana siswa-siswi baru diperkenalkan dengan tata kehidupan madrasah: budaya belajar, tata tertib, nilai-nilai spiritual, serta semangat cinta ilmu dan karakter Islami. Melalui kegiatan ini, siswa dibimbing agar merasa bahagia, nyaman, aman, dan siap menjadi bagian dari komunitas madrasah.
MATSAMA juga menjadi ajang pembentukan karakter awal melalui pembiasaan sikap positif, sopan santun, dan kedisiplinan. Nilai-nilai seperti toleransi, tanggung jawab, cinta lingkungan, dan cinta tanah air mulai ditanamkan sejak hari pertama.
Isi Materi yang Relevan dan Kontekstual
Sesuai dengan Juknis yang diterbitkan melalui Surat Edaran Kemenag B-106/-/Dt.I.I/HM.01/06/2025, materi MATSAMA terdiri atas lima pokok bahasan utama:
Inklusif untuk Semua, Adaptif terhadap Kondisi
MATSAMA 2025/2026 didesain inklusif dan adaptif, sesuai dengan keragaman karakteristik satuan madrasah. Madrasah inklusi, berasrama, madrasah pesantren, atau madrasah adiwiyata diberikan kebebasan mengembangkan materi sesuai kebutuhan. Bahkan, bagi peserta didik yang berhalangan hadir (seperti karena sakit), tetap dapat difasilitasi dengan catatan diketahui oleh panitia dan madrasah.
Dalam Juknis disebutkan bahwa kegiatan dapat memanfaatkan Profil Belajar Siswa (PBS) untuk mengidentifikasi awal karakter dan kebutuhan belajar siswa, khususnya bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Larangan Kekerasan dan Perpeloncoan: Tegas dan Tanpa Kompromi
Sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis MATSAMA Nomor B-106/-/Dt.I.I/HM.01/06/2025, setiap bentuk kekerasan, perpeloncoan, pelecehan, hingga aktivitas yang tidak mendidik secara tegas dilarang dalam kegiatan MATSAMA. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab penuh kepala madrasah dan tidak boleh diserahkan sepenuhnya kepada siswa senior.
Seluruh aktivitas harus menjunjung tinggi prinsip:
1. Mendidik
2. Menyenangkan
3. Anti kekerasan
4. Berlandaskan akhlakul karimah
Sanksi administratif maupun institusional telah disiapkan apabila terdapat pelanggaran terhadap ketentuan teknis tersebut, termasuk pemberhentian bantuan atau penurunan akreditasi.
MATSAMA: Awal Perjalanan Mewujudkan Generasi Madrasah Hebat
Melalui kegiatan MATSAMA yang dilandasi semangat Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), siswa-siswi baru diajak menumbuhkan enam cinta utama:
Inilah bukti bahwa MATSAMA bukan sekadar kegiatan pembuka tahun ajaran, melainkan awal dari proses pendidikan karakter yang kokoh, menyeluruh, dan bermartabat.***