Khazanah
M. Fadhli Dzil Ikram

Makna Pernikahan dalam Islam: Tujuan, Kasih Sayang, dan Hikmah

Makna Pernikahan dalam Islam: Tujuan, Kasih Sayang, dan Hikmah

12 September 2025 | 03:43

keboncinta.com --- Di tengah perubahan budaya dan gaya hidup modern, pernikahan tetap menjadi salah satu institusi terpenting dalam Islam. Ia bukan hanya ikatan sosial, tetapi juga ibadah, kasih sayang, dan jalan menuju ketenangan jiwa.

pernikahan, serta tantangan zaman modern menurut ulama.


📌 Syarat & Rukun Nikah dalam Islam

Para ulama fiqh menyebut pernikahan sah bila memenuhi rukun dan syarat berikut:

✅ Rukun Nikah

  1. Calon suami & calon istri yang halal menikah.

  2. Wali nikah untuk mempelai wanita.

  3. Dua orang saksi yang adil.

  4. Ijab kabul (akad) yang jelas.

✅ Syarat Nikah

  • Adanya kerelaan kedua belah pihak.

  • Tidak ada halangan syar’i (misalnya masih dalam masa iddah atau hubungan mahram).

  • Disebutkan mahar (maskawin), meski sederhana.


⚖️ Hak & Kewajiban Suami Istri

🌹 Hak Istri

  • Mendapat nafkah lahir & batin.

  • Mendapat perlakuan baik & penuh kasih.

  • Hak atas mahar.

  • Hak untuk dihormati & dilindungi.

🌹 Hak Suami

  • Mendapatkan ketaatan istri dalam hal yang tidak maksiat.

  • Hak untuk dijaga kehormatannya.

  • Hak sebagai pemimpin rumah tangga (qawwam).

🌹 Kewajiban Bersama

  • Saling menghormati & membantu.

  • Saling menutupi aib.

  • Saling memberi kasih sayang.

  • Saling bekerja sama mendidik anak.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي»
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)


🌟 Hikmah Pernikahan dalam Islam

  1. Menjaga keturunan (nasab) → agar jelas garis keluarga.

  2. Menjaga kehormatan → dari zina & pergaulan bebas.

  3. Menumbuhkan kasih sayang → tempat berbagi suka dan duka.

  4. Melatih tanggung jawab → suami sebagai qawwam, istri sebagai pengatur rumah tangga.

  5. Menjadi benteng moral masyarakat → rumah tangga yang kuat = masyarakat yang kuat.

Imam al-Ghazali berkata:

“Pernikahan adalah jalan untuk menjaga agama, melatih kesabaran, dan memperluas kasih sayang.”


🌍 Tantangan Pernikahan di Zaman Modern

  1. Individualisme & budaya bebas → membuat banyak orang menunda atau enggan menikah.

  2. Materialisme → standar berlebihan soal mahar dan pesta, padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

    «أَعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُنَّ صَدَاقًا»
    “Wanita yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya.” (HR. Ahmad)

  3. Krisis komunikasi dalam rumah tangga → sering jadi sebab perceraian.

  4. Tekanan ekonomi → sebagian suami lalai dalam memberi nafkah.

  5. Pengaruh media sosial → memicu perselingkuhan & menurunkan kualitas interaksi keluarga.


🕌 Solusi Menurut Ulama

  • Kembali pada syariat → menjadikan pernikahan sebagai ibadah, bukan sekadar adat.

  • Menyederhanakan pernikahan → agar tidak memberatkan.

  • Membangun komunikasi → saling terbuka antara suami istri.

  • Memperbanyak doa → memohon keluarga sakinah.

  • Mengutamakan ilmu → belajar fiqh keluarga sebelum menikah.


📖 Doa Pernikahan Islami

Rasulullah ﷺ mendoakan pasangan pengantin dengan doa:

«بَارَكَ اللَّهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ»
“Semoga Allah memberkahimu, memberkahi atasmu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu Dawud)


🌸 Tujuan Utama Pernikahan

Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَا رَأَيْنَا لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ»
“Tidak ada yang lebih baik bagi dua orang yang saling mencintai selain menikah.” (HR. Ibnu Majah)

Allah ﷻ berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dan Dia menjadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang...” (QS. Ar-Rum: 21)

📝 Tafsir Ulama

Imam al-Qurtubi menjelaskan bahwa mawaddah adalah rasa cinta, dan rahmah adalah kasih sayang. Pernikahan idealnya menggabungkan keduanya: cinta saat muda, kasih sayang saat usia menua.


🤝 Saling Melengkapi & Qawwam

Allah ﷻ juga menegaskan hubungan suami istri dengan peran masing-masing:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki adalah qawwam (pemimpin/pelindung) bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka menafkahkan sebagian dari harta mereka...” (QS. An-Nisa: 34)

📝 Tafsir Ulama

Imam al-Qurtubi menafsirkan qawwamun artinya suami wajib menafkahi, melindungi, dan mengayomi istri. Jika suami tidak mampu memberi nafkah, maka ia kehilangan kedudukan sebagai qawwam, dan istri berhak menuntut haknya.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ»
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari & Muslim)


👶 Prokreasi & Intimasi

Pernikahan juga bertujuan untuk melanjutkan keturunan.

Imam al-Ghazali menyebut lima manfaat pernikahan:

  1. Memiliki anak (nasab).

  2. Memenuhi kebutuhan biologis.

  3. Menata rumah tangga.

  4. Mendapatkan teman hidup.

  5. Melatih diri dalam tanggung jawab.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ»
“Menikahlah dengan wanita yang penyayang dan subur, karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud)

Hadis lain juga menunjukkan bahwa hubungan suami istri itu berpahala:

«وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ»
“Dalam hubungan intim salah seorang di antara kalian ada sedekah.” (HR. Muslim)

Imam an-Nawawi menjelaskan: hubungan suami istri dihitung ibadah jika diniatkan untuk menjaga diri dari zina, memenuhi hak pasangan, atau mencari keturunan yang saleh.


💕 Kasih Sayang & Kelembutan

Kehidupan rumah tangga Rasulullah ﷺ penuh kelembutan. Ibn Kathir berkata:

“Rasulullah ﷺ selalu hidup dengan indah bersama istri-istrinya, bersikap ramah, bercanda, murah hati, dan tertawa bersama mereka.”

Aisyah ra. meriwayatkan:

“Aku pernah berlomba lari dengan Rasulullah ﷺ dan aku menang. Ketika aku bertambah gemuk, aku berlomba lagi, lalu beliau menang dan berkata: ‘Kemenangan ini untuk balasan yang dulu.’” (HR. Abu Dawud)


📖 Intisari

Islam memandang pernikahan sebagai ikatan suci dengan tujuan utama:

  • 👶 Melanjutkan keturunan.

  • 💕 Menumbuhkan cinta & kasih sayang.

  • 🏡 Menjadi rumah tangga penuh rahmat.

  • 🤲 Ladang pahala & ibadah.

Doa orang beriman menggambarkan keindahan keluarga Islami:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyejuk mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)


🎯 Kesimpulan

Pernikahan dalam Islam bukan hanya kontrak sosial, tapi ikatan ibadah yang mengandung banyak hikmah: menjaga kehormatan, melanjutkan keturunan, menumbuhkan kasih sayang, dan membangun masyarakat yang kuat.

👉 Kunci rumah tangga Islami adalah: niat karena Allah, saling menghargai, dan selalu berpegang pada syariat.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna