Lifestyle
Vini Dwi Jayati

Fenomena FOMO: Ketika Takut Tertinggal Jadi Kebiasaan

Fenomena FOMO: Ketika Takut Tertinggal Jadi Kebiasaan

07 Oktober 2025 | 14:18

Keboncinta.com--   Pernah merasa cemas saat melihat teman sudah lebih dulu sukses, menikah, atau liburan ke tempat yang indah? Atau merasa harus selalu tahu apa yang sedang tren agar tak ketinggalan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami FOMO (Fear of Missing Out) — rasa takut tertinggal dari orang lain.

Di era media sosial, FOMO menjadi hal yang umum, tapi bila dibiarkan, ia bisa menguras energi dan membuat kita kehilangan arah hidup yang sebenarnya.

1. Asal Mula Rasa “Takut Tertinggal”

FOMO muncul karena kita terus terpapar kehidupan orang lain yang tampak sempurna di layar.
Setiap unggahan terlihat seperti keberhasilan — tanpa kita tahu perjuangan di baliknya.
Tanpa sadar, kita mulai membandingkan hidup sendiri, merasa kurang, bahkan cemas jika tidak “sehebat mereka”.

Padahal, hidup bukan perlombaan, melainkan perjalanan pribadi. Setiap orang punya waktu dan jalan yang berbeda.

2. Dampak FOMO terhadap Ketenangan Hati

FOMO membuat kita sulit bersyukur. Alih-alih menikmati yang sudah dimiliki, kita sibuk mengejar hal yang belum tentu kita butuhkan. Hidup jadi terburu-buru, penuh tekanan, dan kehilangan makna.

Kita merasa hidup, tapi sebenarnya sedang lelah berlari di lintasan orang lain.

Dalam jangka panjang, FOMO bisa menimbulkan stres, overthinking, bahkan kehilangan identitas diri.

3. Belajar JOMO: Joy of Missing Out

Sebagai penawarnya, kita bisa belajar JOMO (Joy of Missing Out) — menikmati ketenangan saat tidak ikut-ikutan. JOMO mengajarkan bahwa tidak masalah untuk tidak tahu semua hal, tidak ikut semua tren, dan tidak selalu tampil di depan. Kita bisa memilih yang benar-benar penting, dan berhenti membandingkan hidup dengan orang lain.

Ketika kita berhenti berlomba dengan dunia, barulah kita bisa menikmati hidup dengan damai.

FOMO bukan tanda ambisi, tapi sinyal bahwa kita perlu berhenti sejenak dan kembali mengenal diri.

Tidak apa-apa tertinggal dari tren, asal tidak kehilangan arah dan ketenangan hati.
Karena hidup bukan tentang siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang paling tenang menjalaninya.

Contributor: Tegar Bagus Pribadi

Tags:
Mental Health Refleksi Diri FOMO Mindfulness

Komentar Pengguna