Keboncinta.com-- Pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga ibadah panjang yang membutuhkan kesabaran, kasih sayang, dan adab. Di balik setiap rumah tangga yang tenang dan harmonis, selalu ada doa yang terjaga dan sikap saling menghormati. Karena itu, jika ingin pernikahan penuh berkah, suami dan istri perlu berjalan beriringan dalam doa dan adab yang benar.
1. Awali dengan Niat dan Doa yang Tulus
Rumah tangga yang diberkahi lahir dari niat yang lurus: menikah karena Allah, bukan semata karena hawa nafsu atau status sosial. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap langkah dalam rumah tangga — dari mencari nafkah, memasak, hingga merawat anak — akan bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah. Oleh karena itu, jangan pernah lupakan doa bersama. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa saat malam pertama:
“Ya Allah, berkahilah aku dalam keluargaku, dan berkahilah keluargaku dalam diriku. Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam kebaikan, dan jauhkanlah kami dari keburukan.”
(HR. Abu Dawud)
Doa seperti ini menanamkan keberkahan sejak awal perjalanan rumah tangga.
2. Menjaga Adab dalam Interaksi
Berkah dalam rumah tangga tumbuh dari adab antara suami dan istri.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah yang paling baik kepada istriku.” (HR. Tirmidzi)
Adab kecil seperti berbicara lembut, memaafkan kesalahan, dan bersyukur atas hal-hal sederhana dapat menjaga cinta agar tetap hidup.
3. Jadikan Doa sebagai Nafas Rumah Tangga
Setiap rumah yang sering disebut nama Allah akan dijaga dari keburukan. Luangkan waktu berdoa bersama — di pagi hari, sebelum tidur, atau setelah shalat. Mintalah kepada Allah agar hati tetap lembut, cinta tetap hangat, dan langkah selalu dalam ridha-Nya.
Sebab doa bukan hanya permohonan, tetapi pengikat jiwa antara dua hati yang sama-sama berjuang di jalan Allah.
Rumah tangga yang diberkahi bukan yang tanpa ujian, tetapi yang mampu melewatinya dengan doa dan adab.
Karena keberkahan tidak datang dari rumah yang megah, tapi dari hati yang selalu mengingat Allah di dalamnya.
Contributor: Tegar Bagus Pribadi