Internasional
Rahman Abdullah

Dalam Konferensi Internasional PCINU Belanda, Menag Sebut Potensi Masjid dapat Bangun Kesejahteraan Umat

Dalam Konferensi Internasional PCINU Belanda, Menag Sebut Potensi Masjid dapat Bangun Kesejahteraan Umat

02 Oktober 2025 | 17:08

Keboncinta.com-- Tampil sebagai pembicara dalam forum PCINU Internasional, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan sambutan secara daring pada Konferensi Internasional Biennial ke-4 PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) Belanda.

Menag menyampaikan tema bahasan tentang peran masjid dalam pemberdayaan ekonomi umat.

Konferensi PCINU Belanda tersebut berlangsung di Universitas Groningen. Menag menyampaikan sambutannya dari Wajo-Sulawesi Selatan karena akan membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional 2025.

Baca Juga: Wow! Peserta CPNS 2026 Tak Perlu Ikut SKD Lagi, Begini Aturan Barunya

Dalam kesempatan ini Menag menerangkan mengenai potensi Masjid sebagai dukungan ekonomi umat. Dikatakannya, dengan jumlah masjid yang mencapai 800 ribu di Indonesia, hal tersebut seharusnya mampu berperan lebih luas dari sekadar tempat ibadah saja.

“Kalau seandainya 800 ribu masjid dijadikan model pembangkitan ekonomi umumnya, maka kita bisa mengambil 50% pasar minimarket. Itu berarti 20 triliun bisa berputar di lingkungan masjid,” terang Menag, Rabu (1/10/2025).

Selanjutnya, Menag juga menyebut pemanfaatan teknologi digital dapat memperkuat fungsi ekonomi masjid.

Baca Juga: PPPK Paruh Waktu 2025 Dibuka! Gaji Tergantung Anggaran Daerah, Begini Aturannya

“Semua orang punya handphone, jadi kita bisa membeli apapun melalui masjid. Kita bekerjasama dengan betepos, bekerjasama dengan gojek. Dalam tempo 15 menit barangnya diantarkan ke rumah. Dan pasti halal, keuntungannya untuk umat,” terangnya.

Tidak hanya itu, Menag juga menjelaskan pada para diaspora, akan pentingnya diplomasi berbasis agama. Religious diplomacy, menurutnya, dapat menjadi jembatan untuk membangun perdamaian lintas agama secara internasional.

“Religious diplomacy ini ya, kita menggunakan bahasa agama untuk mencakap persoalan-persoalan regional kita. Bahasa agama itu kan bahasa batin. Bahasa batin itu sebetulnya adalah bahasa yang sangat spiritual. Bahasa spiritual itu bahasa Tuhan,” ungkap Menag.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Disorot, Kasus Keracunan Siswa Picu Desakan Evaluasi

Kemudian, Menag juga memaparkan bahwa Indonesia kini sangat berpotensi menjadi kiblat peradaban Islam dunia, hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai stabilitas politik yang cenderung aman, peran strategis di ranah global.***

Tags:
kemenag Internasional Menag

Komentar Pengguna