Khazanah
M. Fadhli Dzil Ikram

Akhlak Rasulullah SAW dalam Memperlakukan Istri: Pelajaran untuk Keluarga Muslim

Akhlak Rasulullah SAW dalam Memperlakukan Istri: Pelajaran untuk Keluarga Muslim

07 September 2025 | 09:17

keboncinta.com --- Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal memperlakukan istri-istrinya. Rasulullah SAW memiliki 11 istri, dan setiap pernikahan beliau bukanlah semata-mata karena dorongan hawa nafsu, melainkan mengandung tujuan mulia: melindungi, menjaga kehormatan, memperkuat ikatan kekerabatan, serta menghargai pengorbanan para sahabat dan umat Islam.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Dengan ayat ini, jelas bahwa cara Rasulullah SAW memperlakukan istri-istrinya adalah pedoman penting yang patut diteladani setiap muslim.


Profil Singkat 11 Istri Nabi Muhammad SAW

Merujuk buku Tafsir Qashashi Jilid IV karya Syofyan Hadi, berikut ringkasan istri-istri Nabi SAW yang dikenal sebagai Ummahatul Mukminin (Ibu orang-orang beriman):

  1. Khadijah binti Khuwailid – Istri pertama, pengusaha sukses, wanita pertama masuk Islam, selalu mendukung dakwah Nabi.

  2. Saudah binti Zam’ah – Dinikahi Nabi untuk melindunginya setelah ia menjanda.

  3. Aisyah binti Abu Bakar – Satu-satunya istri yang dinikahi saat gadis, cerdas, ahli fikih, banyak meriwayatkan hadits.

  4. Zainab binti Khuzaimah – Dikenal dermawan, digelari “ibu orang miskin.”

  5. Ummu Salamah (Hindun binti Abu Umayyah) – Janda sahabat syahid di Perang Uhud, penuh kesabaran.

  6. Zainab binti Jahsy – Sosok dermawan yang aktif membantu kaum lemah.

  7. Juwairiyah – Pernikahannya mempererat hubungan dengan Bani Musthaliq.

  8. Shafiyah binti Huyay – Mualaf dari Bani Nadhir, dikenal cerdas dan berilmu.

  9. Ummu Habibah binti Abu Sufyan – Tetap teguh dalam Islam meski keluarganya menentang.

  10. Maimunah binti Harits – Termasuk ummahatul mukminin yang penuh kesetiaan.

  11. Mariyah al-Qibtiyah – Dikenal berilmu luas, juga mendapat gelar ibu kaum mukmin.


Teladan Rasulullah SAW dalam Memperlakukan Istri

1. Tidak Pernah Membenci Istri

Rasulullah SAW bersabda:

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Janganlah seorang mukmin membenci seorang wanita mukminah (istrinya). Jika ia membenci satu akhlaknya, maka ia akan ridha dengan akhlak lainnya.” (HR Muslim)

Ini menunjukkan bahwa dalam rumah tangga, seorang suami harus melihat sisi baik istrinya, bukan hanya fokus pada kekurangannya.


2. Sering Berbincang dengan Istri di Malam Hari

Rasulullah SAW juga meluangkan waktu untuk bercengkerama:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اجْتَمَعَ بِعَائِشَةَ فِي اللَّيْلِ سَارَّهَا

“Dahulu Rasulullah SAW apabila berkumpul bersama Aisyah di malam hari, beliau berbincang-bincang dengannya.” (HR Bukhari)

Hadits ini menegaskan pentingnya komunikasi dan kedekatan emosional dalam rumah tangga.


3. Mengungkapkan Cinta Secara Tulus

Nabi Muhammad SAW tidak segan mengekspresikan cintanya:

رُزِقْتُ حُبَّهَا

“Aku diberi rezeki berupa rasa cinta kepada istriku.” (HR Muslim)

Ungkapan cinta yang tulus seperti ini menjadi teladan agar suami selalu menunjukkan kasih sayang kepada istrinya.


4. Menghibur Istri yang Sedih

Rasulullah SAW penuh kelembutan, bahkan ketika istrinya menangis.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَتْ صَفِيَّةُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ، وَكَانَتْ مَعَهُ جَمَلٌ لَهَا بَطِيءٌ، فَبَكَتْ، فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ دُمُوعَهَا بِيَدِهِ

“Dari Anas RA berkata: Ketika Shafiyah bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan, untanya berjalan lambat sehingga ia menangis. Maka Rasulullah pun mengusap air matanya dengan tangan beliau.” (HR Nasa’i)

Hadits ini menunjukkan betapa lembutnya Nabi dalam menenangkan hati istrinya.


5. Tidak Pernah Memukul Istri

Aisyah RA bersaksi:

مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَادِمًا لَهُ قَطُّ، وَلَا امْرَأَةً

“Rasulullah SAW tidak pernah memukul pelayan maupun istrinya sedikit pun.” (HR Nasa’i)

Ini menjadi bukti nyata bahwa Nabi SAW adalah teladan kelembutan, bukan kekerasan.


6. Membantu Pekerjaan Rumah Tangga

Nabi SAW tidak gengsi membantu istrinya dalam pekerjaan rumah.

كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ

“Beliau (Rasulullah) biasa membantu pekerjaan keluarganya. Namun, jika datang waktu sholat, beliau segera keluar untuk menunaikannya.” (HR Bukhari)

Hal ini menunjukkan keseimbangan antara urusan rumah tangga dan ibadah.


Penutup

Kisah para istri Rasulullah SAW dan cara beliau memperlakukan mereka adalah cermin kasih sayang, kelembutan, dan keteladanan bagi seluruh umat Islam. Rasulullah tidak hanya menjadi pemimpin umat, tetapi juga suami penyayang yang memperlakukan istri-istrinya dengan penuh cinta dan hormat.

Meneladani sikap beliau berarti menghadirkan rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah, sesuai doa Al-Qur’an:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًۭا

“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW, setiap pasangan bisa mewujudkan rumah tangga yang harmonis, penuh cinta, dan diridhai Allah SWT.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna