Pendidikan
M. Fadhli Dzil Ikram

12 Usulan IKA UNJ untuk RUU Sisdiknas 2025: Penguatan Guru, Anggaran Pendidikan, hingga Literasi Digital

12 Usulan IKA UNJ untuk RUU Sisdiknas 2025: Penguatan Guru, Anggaran Pendidikan, hingga Literasi Digital

10 September 2025 | 10:22

keboncinta.com --- Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) resmi menyampaikan 12 pokok pikiran terkait penyusunan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Usulan ini dibacakan oleh Wakil Ketua Umum PP IKA UNJ, Dr. Uswadin, dalam rapat dengar pendapat umum bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 10 September 2025.

Langkah ini dinilai penting, mengingat sistem pendidikan nasional saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari degradasi karakter, kesenjangan akses pendidikan, digitalisasi, hingga kesejahteraan guru.


Latar Belakang Usulan IKA UNJ

UNJ sebagai salah satu kampus pencetak tenaga pendidik memiliki reputasi kuat. Tahun lalu, Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Pascasarjana UNJ bahkan meraih predikat terbaik pengelolaan PPG dengan nilai kesesuaian 100%.

Dengan rekam jejak tersebut, IKA UNJ menilai perlu adanya penyempurnaan dalam UU Sisdiknas agar pendidikan Indonesia tidak hanya maju secara akademik, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman.


12 Usulan IKA UNJ untuk RUU Sisdiknas

1. Pendidikan berbasis karakter dan kebangsaan

RUU Sisdiknas harus menekankan pembentukan akhlak mulia, integritas, toleransi, dan nasionalisme. Pendidikan perlu menjadi benteng terhadap radikalisme, intoleransi, serta pengaruh negatif digital.

2. Transformasi digital dan literasi abad 21

  • Literasi digital, AI, big data, keamanan siber, hingga keterampilan abad 21 harus menjadi kompetensi dasar siswa.

  • Akses teknologi pendidikan wajib merata hingga daerah tertinggal.

3. Kesetaraan dan inklusivitas

  • Pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi latar belakang sosial, ekonomi, budaya, atau fisik.

  • Pendidikan inklusif bagi difabel, masyarakat adat, dan kelompok rentan dijamin dalam UU.

4. Penguatan guru dan tenaga pendidik

  • Kesejahteraan guru, baik negeri maupun swasta, harus ditingkatkan.

  • Perlindungan profesi guru dan pelatihan berkelanjutan berbasis kebutuhan zaman.

  • Pengurangan beban administrasi yang tidak relevan.

5. Konektivitas dengan dunia kerja dan industri

  • Pendidikan harus terhubung dengan usaha, riset, kewirausahaan, dan green jobs.

  • Ada program magang nasional berbasis kemitraan sekolah/universitas dengan industri.

6. Pendanaan pendidikan yang berkelanjutan

  • Selain APBN, perlu dana abadi pendidikan dengan melibatkan alumni, masyarakat, dan dunia usaha.

  • Transparansi dan akuntabilitas keuangan pendidikan harus diperketat.

7. Peran strategis alumni dalam ekosistem pendidikan

  • Alumni diakui sebagai mitra resmi dalam mentoring, pembinaan karakter, jaringan kerja, inkubasi usaha, pendanaan pendidikan, hingga kolaborasi riset.

8. Sistem evaluasi pendidikan yang humanis dan adaptif

  • Evaluasi tidak hanya berbasis ujian, tetapi juga proyek, portofolio, keterampilan hidup, dan kontribusi sosial.

  • Selaras dengan kompetensi abad 21: kreativitas, kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis.

9. Pengelolaan pendidikan persekolahan di satu kementerian

  • Semua urusan persekolahan berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar standar nasional seragam.

10. Kurikulum Pendidikan Nasional bersifat tetap

  • Nama kurikulum tidak berubah tiap kali ganti menteri.

  • Ditetapkan hanya sebagai Kurikulum Pendidikan Nasional agar konsisten.

11. Pemerataan dan penguatan LPTK

  • Akses pendidikan tinggi diperluas dengan izin universitas berbasis digital dan pembelajaran jarak jauh.

  • Penguatan LPTK penting karena guru hebat lahir dari LPTK hebat.

12. Alokasi anggaran pendidikan 20% sesuai UUD 1945

  • Dana pendidikan 20% dari APBN harus fokus ke kementerian terkait pendidikan, bukan didistribusikan ke lembaga lain.


Kesimpulan

12 usulan IKA UNJ terhadap RUU Sisdiknas menekankan pembangunan karakter, transformasi digital, penguatan guru, dan tata kelola anggaran yang lebih transparan.

Jika poin-poin ini diakomodasi, diharapkan pendidikan nasional Indonesia semakin relevan dengan tantangan global sekaligus mampu melahirkan generasi berintegritas, profesional, dan berdaya saing tinggi.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna