Pernikahan
M. Fadhli Dzil Ikram

Tradisi Siraman di Era Modern: Antara Adat dan Estetika

Tradisi Siraman di Era Modern: Antara Adat dan Estetika

14 September 2025 | 10:50

keboncinta.com --- Dalam rangkaian pernikahan adat Jawa, siraman menjadi prosesi yang sarat makna filosofis. Tradisi ini bertujuan menyucikan calon pengantin secara lahir dan batin sebelum melangkah ke gerbang pernikahan.

Namun, di era modern, siraman tidak hanya dipandang sebagai ritual adat, tetapi juga dimaknai sebagai momen estetik yang indah untuk dikenang.


Siraman: Makna Tradisi yang Tetap Relevan

Secara filosofis, siraman adalah simbol:

  • Penyucian diri → membersihkan hati dan jiwa sebelum akad nikah.

  • Restu keluarga → doa orang tua dan sesepuh agar rumah tangga penuh berkah.

  • Kesuburan dan keharmonisan → air kembang melambangkan doa agar kehidupan rumah tangga subur dan bahagia.

Nilai-nilai ini tetap relevan meski zaman berubah, karena mengajarkan pentingnya kesiapan lahir batin dalam membangun keluarga.

Baca juga : Makna Filosofis Prosesi Siraman dalam Adat Jawa


Siraman dalam Sentuhan Modern

Seiring perkembangan zaman, prosesi siraman kini tidak hanya menonjolkan aspek tradisi, tetapi juga estetika. Beberapa hal yang sering terlihat dalam pernikahan modern antara lain:

  1. Dekorasi Cantik dan Instagramable
    Ruang siraman dihiasi bunga segar, kain batik, dan ornamen modern sehingga indah dipandang dan layak didokumentasikan.

  2. Busana Elegan
    Calon pengantin biasanya tetap mengenakan jarik dan kebaya sederhana, namun dengan sentuhan modern agar lebih menawan.

  3. Fotografi dan Videografi Profesional
    Prosesi siraman kini sering dijadikan konten visual yang elegan untuk dibagikan di media sosial, tanpa mengurangi nilai sakralnya.

  4. Kombinasi Adat dan Konsep Modern
    Beberapa pasangan memilih menggabungkan prosesi siraman adat dengan dekorasi minimalis, sehingga lebih praktis namun tetap bermakna.


Tantangan Menjaga Kesakralan

Meski estetika semakin dominan, penting diingat bahwa siraman bukan sekadar sesi foto. Jika hanya diperlakukan sebagai hiburan, nilai filosofisnya bisa hilang. Karena itu, keseimbangan antara adat dan estetika perlu dijaga agar tradisi tetap bermakna.

Baca juga : Pernikahan Adat Jawa: Makna, Prosesi, dan Filosofinya


Kesimpulan

Tradisi siraman di era modern tetap lestari, namun dengan sentuhan estetika yang lebih kuat. Prosesi ini bukan hanya simbol penyucian dan restu keluarga, tetapi juga momen indah yang memperkaya memori pernikahan.

Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara nilai adat yang sakral dan estetika modern yang menawan. Dengan begitu, siraman akan selalu menjadi bagian istimewa dari pernikahan adat Jawa, baik dulu maupun sekarang.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna