Khazanah
Misbah Mustofa

Rigen: “Saya Komedian, Apakah Pekerjaan Saya Main-main di Mata Allah?” Ini Jawaban Habib Umar

Rigen: “Saya Komedian, Apakah Pekerjaan Saya Main-main di Mata Allah?” Ini Jawaban Habib Umar

19 Oktober 2025 | 08:23

Keboncinta.com— Suasana hangat dan penuh tawa namun sarat makna mewarnai acara Heart to Heart bersama Al Habib Umar bin Hafidz di InterContinental Jakarta Pondok Indah, Sabtu (18/10/2025).

Salah satu penanya yang menarik perhatian jamaah malam itu adalah komedian Rigen Rakelna atau Muhammad Rizki Rakelna, yang dikenal lewat penampilannya di berbagai program komedi Tanah Air.

Dengan nada rendah hati, Rigen memperkenalkan diri kepada Habib Umar dan mengungkapkan kegelisahannya sebagai seorang komedian.

Baca Juga: Atta Halilintar Bertanya Cara Disayang Allah dan Rasulullah, Ini Jawaban Habib Umar bin Hafidz

“Habib, pekerjaan saya adalah komedian. Saya senang membuat orang tertawa, tapi kadang saya takut. Jangan-jangan apa yang saya lakukan dianggap main-main di mata Allah Subhanahu wa Taala. Bagaimana caranya agar humor yang saya sampaikan tetap bernilai baik dan tidak menjauhkan diri dari Allah?” tanyanya.

Habib Umar bin Hafidz pun memberikan jawaban penuh kelembutan dan kebijaksanaan. Beliau menjelaskan bahwa pekerjaan yang menggembirakan hati orang lain bisa menjadi amal baik jika dilakukan dengan niat yang benar.

“Langkah pertama adalah memperbaiki niat. Niatkan untuk menyenangkan hati kaum mukminin, menghibur mereka dari kesedihan dan stres. Tapi pastikan dalam candaan itu tidak ada cacian, makian, atau hal-hal yang menyinggung,” ujar Habib Umar.

Baca Juga: Ruben Onsu Curhat Soal Ujian Hidup, Ini Jawaban Menyejukkan Habib Umar bin Hafidz

Lebih lanjut, beliau menasihati agar seorang komedian bisa menghadirkan nilai kebaikan dalam setiap karya yang disampaikan.

“Apabila bisa, masukkan cahaya Allah di dalamnya — sesuatu yang membuat orang makin dekat kepada Allah, atau menjauh dari keburukan. Itu bukan hal yang sulit,” tuturnya.

Habib Umar juga mencontohkan bahwa di masa Rasulullah ﷺ, terdapat sahabat yang dikenal jenaka, seperti Sayyidina Nuaiman, yang sering membuat Rasul tertawa tanpa keluar dari batas kesantunan.

“Dulu di antara sahabat Nabi, ada yang sifatnya jenaka dan membuat Rasulullah tertawa. Bahkan Rasul sendiri terkadang bercanda dengan sahabatnya, namun tetap jujur dan santun,” kata Habib Umar.

Melalui kisah dan penjelasan tersebut, Habib Umar ingin menegaskan bahwa humor dalam Islam bukanlah hal yang dilarang selama dilakukan dengan adab dan niat yang baik.

“Gembirakan orang lain dengan cara yang diridhai Allah, maka pekerjaanmu pun menjadi ladang pahala,” pesannya menutup dialog penuh hikmah tersebut.***


Sumber: Nabawi TV

Tags:
Habib Umar bin Hafidz Rigen Komedian Islami Humor bernilai ibadah

Komentar Pengguna