Internasional
Rahman Abdullah

Beri Sambutan di Forum MABIMS ke-21 Melaka, Menag RI Sampaikan Trilogi Kerukunan Jilid II untuk Bangun Solidaritas Muslim ASEAN

Beri Sambutan di Forum MABIMS ke-21 Melaka, Menag RI Sampaikan Trilogi Kerukunan Jilid II untuk Bangun Solidaritas Muslim ASEAN

19 Oktober 2025 | 18:55

Keboncinta.com-- Sebagai negara mayoritas Islam terbesar di dunia, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak negara-negara anggota MABIMS untuk memperkuat kolaborasi keagamaan di kawasan Asia Tenggara melalui pendekatan moderasi, kemanusiaan, dan ekologi yang dirangkum dalam gagasan Trilogi Kerukunan jilid II.

Hal tersebut disampaikan Menag ketika memberikan sambutan pada Mesyuarat Menteri-Menteri Agama MABIMS ke-21 yang berlangsung di Melaka, Malaysia, Minggu (19/10/2025).

Dalam sambutannya, Menag menjelaskan tentang tema besar pertemuan kali ini, “MABIMS Memperkukuh Ummah MADANI Islam Serantau Menuju Al-Falah”, sangat relevan dengan visi dan misi MABIMS.

Tema tersebut juga mengingatkan pada sejarah panjang Islam di kawasan Nusantara yang berkembang dengan damai melalui dakwah para ulama dan saudagar sejak berabad-abad lalu.

Baca Juga: Dalam Doa Bersama Lintas Agama, Menag Bacakan Deklarasi Jaga Perdamaian di Indonesia

“Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa kekuatan umat tidak terletak pada jumlah atau kekuasaan, tetapi pada kesatuan hati dan keluhuran akhlak. Dalam semangat itu, MABIMS memiliki amanah besar untuk memperkukuh asas keumatan yang berteraskan ilmu, toleransi, dan kemajuan,” terang Menag.

Selanjutnya, Menag menyampaikan bahwa masing-masing negara anggota MABIMS memiliki visi dan strategi keagamaan yang selaras satu sama lain.

Brunei Darussalam, dengan falsafah Melayu Islam Beraja, terus memperkukuh sistem pendidikan Islam dan memperluas peranan masjid sebagai pusat tamadun dan perpaduan ummah.

Malaysia, melalui visi Malaysia MADANI, menekankan pembangunan berteraskan nilai kemampanan, kesejahteraan, daya cipta, hormat, keyakinan, dan ihsan yang berlandaskan maqasid syariah. Serta Singapura, melalui Religious Harmony and Community Resilience Strategy, menampilkan wajah Islam yang inklusif, moderat, dan bersahabat di tengah masyarakat plural.

Baca Juga: Menag Coba Hadirkan Kedamaian Indonesia Lewat Kurikulum Cinta dan Doa Bersama

Sementara itu, Indonesia menekankan komitmennya melalui gagasan Moderasi Beragama dan Trilogi Kerukunan Jilid II, yaitu kerukunan antarsesama manusia, kerukunan manusia dengan alam semesta, dan kerukunan manusia dengan Tuhan.

Konsep ini meneguhkan keseimbangan antara keimanan, kemanusiaan, dan lingkungan, dengan tujuan mewujudkan harmoni sosial dan perdamaian di tengah keberagaman suku, ras, dan agama.

“Trilogi Kerukunan menegaskan bahwa agama harus menjadi sumber harmoni sosial dan kemaslahatan bersama,” tutur Menag.

Kemudian, Menag juga menyoroti pentingnya menjadikan empat strategi keagamaan MABIMS sebagai paradigma bersama untuk memahami realitas keagamaan yang kompleks, memperkuat perjumpaan lintas iman, serta membangun solidaritas umat Islam di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Ratusan Guru Difabel Dapat Afirmasi Khusus di Uji Pengetahuan PPG Daljab 2025

Menag melanjutkan bahwa pada era digital saat ini, teknologi dapat menjadi instrumen efektif untuk mempromosikan koeksistensi damai dan kolaborasi lintas agama dimanapun berada.***

Tags:
kemenag Internasional Menag

Komentar Pengguna