Berita
Rahman Abdullah

Lewat Kurikulum Cinta dan Doa, Upaya Mewujudkan Kedamaian di Indonesia

Lewat Kurikulum Cinta dan Doa, Upaya Mewujudkan Kedamaian di Indonesia

19 Oktober 2025 | 16:41

Keboncinta.com-- Cinta adalah unsur penting dalam keberlangsungan perdamaian di dunia, tak terkecuali dalam dunia pendidikan dan sosial. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan bahwa kurikulum cinta perlu menjadi pedoman kehidupan yang kokoh agar perbedaan yang ada dapat dirangkai menjadi kekuatan bersama dalam bingkai kebinekaan.

"Kurikulum cinta perlu ditata sedemikian rupa bagaimana supaya perbedaan ini diramu menjadi sebuah lukisan. Kebinekaan ini adalah lukisan Tuhan, tidak boleh ada siapa pun yang merusaknya. Indonesia ini adalah lukisan Tuhan yang terindah di dunia,” ungkap Menag dalam Doa Bersama Lintas Agama yang diselenggarakan Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Ballroom Kuningan City Mall, Jakarta, Sabtu, (18/10/2025).

‎Kegiatan ini diawali dengan pembacaan doa oleh perwakilan enam agama, yakni dari Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu, Buddha, dan Islam.

Baca Juga: Ratusan Guru Difabel Dapat Afirmasi Khusus di Uji Pengetahuan PPG Daljab 2025

‎Hadir dalam acara ini Ketua Umum Formas Yohanes Handojo Budhisedjati, Dewan Pembina Formas Hasyim Jojohadikusumo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Mahfud MD, Habib Luthfi bin Yahya, serta keluarga besar Formas.

‎Selanjutnya, Menag juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperbanyak ruang spiritualitas dan tempat ibadah sebagai sarana penyadaran dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

‎“Makin banyak tempat-tempat berdoa kepada Tuhan, makin banyak tempat penyadaran diri terhadap Tuhannya. Itu lebih baik daripada rumah-rumah preman yang mengajak orang menjauhi Tuhan,” jelasnya.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar: Asia Tenggara Harus Jadi Contoh Islam Moderat dan Beradab di Dunia

‎Pada kesempatan tersebut, Menag juga memimpin doa bersama yang berisi permohonan ampun dan harapan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang damai, sejahtera, dan berkarakter.

‎"Tidak ada lain harapan kami semuanya ingin menjadikan bangsa kami ini sebagai bangsa yang berjaya, bangsa yang sejahtera, bangsa yang menjunjung tinggi kesopanan, kesantunan, bangsa yang saling mengasihi satu sama lain,” pungkas Menag.‎

‎Kegiatan doa lintas agama yang digelar Formas tersebut menjadi momentum refleksi bersama untuk memperkuat nilai-nilai kasih, toleransi, dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural dan beragam.***

Tags:
berita nasional kemenag Menag Indonesia

Komentar Pengguna