keboncinta.com --- Dalam rangkaian pernikahan adat Sunda, prosesi sawer selalu menjadi momen yang penuh makna. Selain taburan beras, uang, permen, dan bunga, prosesi ini biasanya diiringi dengan tembang saweran—syair atau nyanyian berbahasa Sunda yang sarat nasihat.
Tembang saweran bukan sekadar hiburan, melainkan media dakwah budaya yang mengajarkan pasangan pengantin arti kesetiaan, tanggung jawab, dan kasih sayang dalam rumah tangga.
Tembang saweran sudah ada sejak lama dalam tradisi Sunda. Ia berfungsi sebagai:
Doa dan nasihat → disampaikan dengan bahasa yang indah agar mudah diterima pengantin dan tamu.
Media hiburan → dilantunkan dengan irama khas Sunda, membuat suasana pernikahan semakin hangat.
Pewarisan nilai → menjadi sarana melestarikan ajaran luhur tentang kehidupan berumah tangga.
Baca juga : Makna Filosofis Prosesi Sawer dalam Adat Sunda
Syair saweran biasanya berisi petuah-petuah, seperti:
Kesetiaan dan kejujuran
Pengantin diingatkan untuk saling setia, tidak berkhianat, dan menjaga kehormatan rumah tangga.
Tanggung jawab suami dan istri
Suami diminta bekerja keras mencari nafkah halal, sementara istri mendampingi dengan kesetiaan, doa, dan pengelolaan rumah tangga.
Kesabaran dalam ujian
Tembang saweran mengingatkan bahwa rumah tangga tidak selalu manis. Diperlukan kesabaran dan pengertian dalam menghadapi cobaan.
Kebahagiaan bersama
Pesan agar kebahagiaan tidak hanya dirasakan berdua, tetapi juga dibagikan kepada keluarga dan masyarakat.
Salah satu syair saweran berbunyi:
“Ulah lali kana kolot, nu ngasuh jeung ngagedékeun,
nyaah ka salaki pamajikan, ulah pegat ulah pisah.”
Artinya:
“Jangan lupakan orang tua yang merawat dan membesarkan,
sayangilah suami atau istri, jangan berpisah, jangan tercerai.”
Syair sederhana ini mengandung pesan cinta, bakti, dan kesetiaan.
Kini, tembang saweran tetap dilestarikan, bahkan sering dikombinasikan dengan musik modern agar lebih menarik. Namun, esensi nasihatnya tidak berubah: mengingatkan pengantin akan tanggung jawab besar dalam berumah tangga.
Baca juga : Pernikahan Adat Sunda: Prosesi, Makna, dan Filosofinya
Tembang saweran adalah doa, nasihat, dan warisan budaya Sunda yang mengajarkan pasangan arti cinta, kesetiaan, dan tanggung jawab. Di balik alunan syairnya, terdapat pesan moral mendalam yang membuat prosesi sawer bukan hanya meriah, tetapi juga penuh makna.
Dengan melestarikan tembang saweran, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga terus mewariskan nilai-nilai luhur bagi generasi penerus.