Khazanah
M. Fadhli Dzil Ikram

Posisi Tidur yang Dilarang dalam Islam, Penjelasan Hadis dan Sunnah Nabi

Posisi Tidur yang Dilarang dalam Islam, Penjelasan Hadis dan Sunnah Nabi

10 September 2025 | 16:47

keboncinta.com --- Tidur adalah salah satu nikmat besar dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia sebagai sarana istirahat. Dalam Al-Qur’an, tidur disebut sebagai tanda kekuasaan Allah dan bukti kasih sayang-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 23:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

Namun, Islam tidak hanya menganjurkan tidur sebagai kebutuhan biologis, melainkan juga memberikan tuntunan adab tidur. Ada posisi tidur yang disukai dan membawa keberkahan, dan ada pula posisi tidur yang dibenci Allah SWT.

Baca juga : Doa Sebelum Minum Air Zamzam: Lafal Arab, Latin, Arti, dan Penafsiran Ulama


1. Posisi Tidur Tengkurap yang Dilarang

Posisi tengkurap (menelungkup dengan dada dan perut menempel kasur) adalah posisi tidur yang dibenci Allah SWT. Dalam hadis sahih, Rasulullah SAW dengan tegas melarangnya.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ

“Sesungguhnya posisi tidur seperti ini adalah posisi tidur yang dibenci Allah.” (HR Abu Dawud, dinilai hasan oleh al-Albani)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menegur seorang sahabat yang tidur tengkurap di masjid dan bersabda:

“Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Bahkan, Nabi SAW pernah mengingatkan Abu Dzarr RA dengan sabdanya:

“Wahai Junaidib, ini adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (HR Ibnu Majah)

Penafsiran Ulama

Imam Ibnul Qayyim dalam Zaad al-Ma’ad menjelaskan bahwa tidur tengkurap berbahaya bagi kesehatan dan merusak organ tubuh. Sementara Imam an-Nawawi menegaskan bahwa larangan ini bersifat makruh tahrim karena termasuk kebiasaan yang dibenci Allah.

Baca juga : Cara Tayamum di Dinding & Niat yang Benar (Lengkap Dalil dan Penafsiran Ulama)


2. Posisi Tidur Telentang dengan Satu Kaki di Atas Kaki Lain

Rasulullah SAW juga melarang tidur telentang jika berpotensi menyingkap aurat.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah melarang seseorang tidur telentang sambil meletakkan satu kaki di atas kaki lainnya jika aurat bisa tersingkap.

Namun, dalam riwayat lain dari Abdullah bin Zaid, beliau melihat Rasulullah SAW pernah telentang di masjid sambil menaikkan salah satu kakinya. Hal ini menunjukkan, selama aurat aman tidak tersingkap, posisi ini diperbolehkan.

Pandangan Ulama

Menurut Syaikh Ibn Utsaimin, posisi telentang tidak haram secara mutlak. Hukumnya kembali pada ada atau tidaknya unsur yang menyalahi syariat, misalnya aurat tersingkap atau menimbulkan fitnah.


3. Posisi Tidur yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Posisi tidur yang paling disukai Rasulullah SAW adalah miring ke kanan.

Aisyah RA berkata:

“Jika Rasulullah SAW selesai dari salat dua rakaat sunnah fajar, maka beliau berbaring di atas sisi kanan badannya.” (HR Bukhari)

Al-Barra’ bin Azib juga meriwayatkan:

“Jika Rasulullah SAW hendak tidur maka beliau berbaring di atas sisi kanan badannya lalu mengucapkan: Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu dan aku menghadapkan wajahku kepada-Mu.” (HR Bukhari)

Hikmah dan Penafsiran

  • Imam Ibn Hajar dalam Fath al-Bari menjelaskan bahwa tidur miring kanan lebih menyehatkan tubuh dan mempercepat bangun untuk salat malam.

  • Dr. Raghib As-Sirjani menegaskan bahwa posisi ini sesuai sunnah sekaligus bermanfaat secara medis, karena tidak menekan jantung dan membantu pernapasan lebih baik.

Baca juga : Kodok Halal atau Haram? Ini Penjelasan Lengkap Ulama dan Fatwa MUI


Kesimpulan

Islam mengajarkan adab tidur sebagai bagian dari ibadah.

  • Dibenci Allah: tidur tengkurap dan telentang jika berpotensi membuka aurat.

  • Disunnahkan: tidur miring ke kanan, dengan membaca doa sebelum tidur.

Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tidur kita tidak hanya menjadi istirahat, tetapi juga bernilai ibadah yang berpahala.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna