Bisnis
M. Fadhli Dzil Ikram

Perbedaan QRIS Statis dan QRIS Dinamis yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha

Perbedaan QRIS Statis dan QRIS Dinamis yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha

02 September 2025 | 22:50

Metode pembayaran digital semakin populer dan menjadi pilihan utama dalam berbagai transaksi bisnis. Salah satu sistem pembayaran digital yang banyak digunakan adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Teknologi ini mempermudah proses pembayaran hanya dengan memindai kode QR.

Namun, tahukah Anda bahwa QRIS memiliki dua jenis, yaitu QRIS Statis dan QRIS Dinamis? Apa perbedaan keduanya dan mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda? Berikut penjelasan lengkapnya.


✅ Apa Itu QRIS?

QRIS adalah standar QR Code pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia agar semua transaksi QR dapat dilakukan dengan satu kode saja, baik menggunakan aplikasi e-wallet maupun mobile banking. Sistem ini memudahkan pelaku usaha karena hanya perlu satu kode untuk menerima pembayaran dari berbagai aplikasi.


Perbedaan QRIS Statis dan Dinamis

1. QRIS Dinamis

QRIS Dinamis adalah jenis QR Code yang unik untuk setiap transaksi. Artinya, setiap kali ada pembelian, akan muncul kode QR baru dengan jumlah pembayaran yang sudah ditentukan sesuai nominal belanja.

Keunggulan QRIS Dinamis:

  • Nominal transaksi otomatis terisi sehingga pelanggan tidak perlu mengetik jumlah pembayaran secara manual.

  • Lebih aman, karena kode hanya berlaku untuk satu kali transaksi.

  • Minim risiko kesalahan pembayaran (misalnya salah nominal).

  • Mudah melacak transaksi, karena setiap kode QR terhubung dengan data transaksi tertentu.

Contoh penggunaan:
Biasanya digunakan oleh e-commerce, restoran besar, atau bisnis dengan jumlah transaksi tinggi. Dengan sistem ini, potensi penipuan lebih kecil karena kode tidak bisa digunakan ulang.


2. QRIS Statis

Berbeda dengan dinamis, QRIS Statis menggunakan satu kode QR untuk semua transaksi. Pelaku usaha hanya mencetak satu kode QR dan menempelkannya di kasir atau meja.

Kekurangan QRIS Statis:

  • Pelanggan harus memasukkan nominal secara manual, sehingga rawan salah input.

  • Risiko keamanan lebih tinggi, karena kode bisa digunakan berkali-kali.

  • Pelacakan transaksi lebih sulit, sebab semua transaksi menggunakan kode yang sama.

Contoh penggunaan:
Cocok untuk usaha kecil seperti warung, kedai kopi, atau UMKM yang tidak memiliki sistem kasir otomatis.


✅ Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis Anda?

  • Jika bisnis Anda memiliki banyak transaksi setiap hari dan membutuhkan keamanan tinggi, pilih QRIS Dinamis.

  • Jika bisnis Anda skala kecil atau menengah, dengan transaksi sederhana, QRIS Statis bisa menjadi pilihan praktis.


Tips Aman Menggunakan QRIS untuk Bisnis

Selain memahami perbedaan QRIS Statis dan Dinamis, pelaku usaha juga perlu memperhatikan hal berikut agar transaksi tetap aman:
✔ Pastikan kode QR hanya ditempatkan di lokasi resmi (kasir atau meja pembayaran).
✔ Selalu cek riwayat transaksi secara berkala.
✔ Jangan bagikan informasi rekening atau kode QR kepada pihak yang tidak terpercaya.
✔ Gunakan perangkat pembayaran yang terhubung dengan sistem keamanan bank.


Dengan memahami perbedaan QRIS Statis dan Dinamis, Anda dapat memilih metode yang sesuai untuk bisnis sekaligus menjaga keamanan transaksi.

Tags:
teknologi

Komentar Pengguna