keboncinta.com --- Microsoft resmi memperkenalkan dua model kecerdasan buatan (AI) orisinal, yakni MAI-Voice-1 🎙️ dan MAI-1 💡. Keduanya saat ini masih dalam tahap peninjauan akhir sebelum diluncurkan secara global. Kehadiran model baru ini disebut bakal menggantikan Prometheus yang sebelumnya menjadi “otak” utama chatbot Copilot.
👉 MAI-Voice-1 adalah model AI suara pertama buatan Microsoft.
Diklaim mampu menghasilkan intonasi ekspresif dan alami 🎧.
Sudah tersedia di Copilot Daily dan Copilot Podcast.
Bisa digunakan secara umum lewat Copilot Labs.
Model ini dirancang agar interaksi suara terdengar lebih manusiawi dan nyaman digunakan dalam percakapan sehari-hari.
👉 MAI-1 adalah model AI berbasis teks yang ditujukan untuk mendukung percakapan dalam chatbot Copilot.
Saat ini diuji coba melalui platform LMArena.
Microsoft menjanjikan peluncuran resmi dalam beberapa pekan mendatang setelah melalui masukan pengguna.
Akses dini sudah dibuka, sehingga pengguna bisa menjadi yang pertama mencoba.
Sebelumnya, chatbot Copilot mengandalkan Prometheus, sistem pencarian dan penalaran yang dikombinasikan dengan LLM (Large Language Model). Model lama ini beroperasi berkat integrasi seri GPT-4 & GPT-5 dari OpenAI.
Namun kini, Microsoft mulai beralih ke model AI buatan sendiri. Hal ini menandakan strategi jangka panjang perusahaan untuk lebih mandiri sekaligus memperkuat posisinya di industri AI global.
Kehadiran MAI-1 dan MAI-Voice-1 akan memperketat kompetisi dengan para pesaing besar seperti Google DeepMind, Anthropic, dan OpenAI. Microsoft menegaskan bahwa model ini dibuat untuk:
💼 Mendukung produktivitas kerja.
🎙️ Meningkatkan interaksi berbasis suara.
🤖 Memberikan pengalaman chatbot yang lebih alami, responsif, dan ramah pengguna.
Dengan langkah ini, Microsoft menunjukkan keseriusan untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem AI dunia. Jika sebelumnya Copilot sangat bergantung pada teknologi OpenAI, maka peluncuran model orisinal ini bisa menjadi titik balik penting.
🔥 Singkatnya: MAI-Voice-1 hadir untuk suara yang lebih hidup, sementara MAI-1 siap menjadi otak baru Copilot di masa depan.