Keboncinta.com-- Dalam perjalanan hidup, setiap insan pasti pernah menengadahkan tangan dan berdoa kepada Allah—memohon sesuatu yang sangat diharapkan. Namun sering kali, jawaban itu tak kunjung datang. Doa terasa menggantung di langit, sementara hati bertanya: “Mengapa Allah belum mengabulkan doaku?”
Doa, Wujud Iman dan Ketundukan
Berdoa bukan hanya soal meminta, tetapi juga tentang menyadari kelemahan diri dan mengakui kebesaran Allah. Doa adalah bukti iman, pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam genggaman-Nya.
Allah berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)
Janji ini pasti benar, tetapi cara dan waktu Allah mengabulkan doa selalu penuh hikmah dan kasih sayang.
Tiga Jawaban Allah atas Doa
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim berdoa... melainkan Allah memberinya salah satu dari tiga hal: dikabulkan segera, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan dari keburukan yang sebanding.”
(HR. Ahmad)
Artinya, doa selalu dijawab:
Penundaan bukanlah penolakan, melainkan bentuk kasih sayang dan perlindungan Allah.
Kesabaran dalam Penantian
Menunggu jawaban doa adalah ujian keimanan. Allah ingin melihat sejauh mana kita tetap yakin meski hasil belum tampak. Seperti benih yang butuh waktu untuk tumbuh, doa pun memerlukan kesabaran dan kesiapan hati agar mampu menerima yang terbaik menurut-Nya.
Allah Tak Pernah Mengabaikan Doa
Tak ada doa yang sia-sia. Dalam masa penantian, Allah justru memperbaiki diri kita—menguatkan tawakal dan menumbuhkan keikhlasan. Mungkin Allah menunda karena kita belum siap, atau karena Dia ingin memberi sesuatu yang jauh lebih indah di waktu yang tepat.
Ketika doa belum dikabulkan, janganlah berputus asa. Allah tidak pernah menolak doa hamba-Nya—Dia hanya menundanya demi kebaikan yang belum kita pahami.
Karena Allah tak pernah terlambat memberi, hanya kita yang sering terburu-buru meminta.
Contributor: Tegar Bagus Pribadi