Lifestyle
Vini Dwi Jayati

Diam Bukan Berarti Lemah: Seni Menenangkan Diri di Dunia yang Bising

Diam Bukan Berarti Lemah: Seni Menenangkan Diri di Dunia yang Bising

05 Oktober 2025 | 19:28

Keboncinta.com--   Di zaman di mana semua orang berlomba untuk bersuara, memilih diam sering dianggap aneh — bahkan lemah. Kita hidup di tengah hiruk-pikuk opini, tuntutan, dan ambisi yang kadang membuat kita kehilangan arah. Namun, diam bukan tanda menyerah. Diam bisa jadi bentuk kedewasaan: saat seseorang menyadari bahwa tidak semua hal pantas untuk direspons, dan tidak setiap perdebatan harus dimenangkan.

Berikut beberapa cara sederhana untuk mempraktikkan seni menenangkan diri di tengah dunia yang bising:

1. Sadari kapan harus berhenti bicara

Kadang, diam adalah bentuk perlindungan diri. Ketika emosi sedang tinggi, jawaban terbaik bukanlah pembelaan, melainkan jeda. Dengan memilih diam, kamu memberi ruang untuk berpikir jernih sebelum menyesali kata-kata yang terlanjur terucap.

2. Temukan ruang pribadi untuk hening

Kita semua butuh ruang untuk bernapas. Entah itu duduk di taman, menyalakan lilin di kamar, atau sekadar menatap langit sore. Ruang-ruang kecil ini membantu menenangkan pikiran dan mengembalikan kesadaran bahwa hidup tidak harus selalu tergesa.

3. Dengarkan, bukan hanya mendengar

Dalam setiap percakapan, coba latih diri untuk benar-benar mendengarkan — tanpa niat membalas. Saat kamu fokus mendengar, kamu belajar memahami, bukan sekadar menunggu giliran bicara. Di situlah ketenangan mulai tumbuh.

4. Jangan buru-buru bereaksi

Dunia modern mendorong kita untuk cepat menanggapi — entah pesan, berita, atau komentar. Tapi kadang, tidak memberi reaksi justru jauh lebih bijak. Tenang dulu, rasakan dulu, baru tentukan sikap.

5. Jadikan diam sebagai kekuatan

Diam bukan berarti pasif. Diam bisa jadi bentuk kontrol, cara menjaga energi agar tidak habis untuk hal yang tidak penting. Saat kamu memilih tenang di tengah kekacauan, kamu sebenarnya sedang menguasai dirimu sendiri.

Pada akhirnya, diam bukan bentuk kelemahan, melainkan tanda bahwa kamu cukup kuat untuk tidak terseret dalam kebisingan yang tidak perlu. Dunia mungkin bising, tapi hati yang tenang selalu tahu kapan harus melangkah, dan kapan cukup berhenti sejenak untuk mendengarkan suara dari dalam diri.

“Terkadang, kekuatan terbesar bukanlah saat kamu berbicara paling lantang — tapi saat kamu mampu tetap tenang.”

Contributor: Tegar Bagus Pribadi

Tags:
Kesehatan Mental Self Love Hidup Lebih Tenang Gaya Hidup

Komentar Pengguna