Cara Memulai Investasi Dividen Halal yang Sesuai Syariah

keboncinta.com --- Investasi saham berbasis dividen semakin diminati oleh investor Muslim karena bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil sekaligus sesuai syariah—selama perusahaan yang dipilih memenuhi kriteria halal. Artikel ini membahas apa itu dividen, manfaatnya, cara kerjanya, hingga bagaimana memastikan investasi dividen tetap sesuai prinsip Islam.
Apa Itu Dividen?
Dividen adalah pembagian sebagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen bisa dibayarkan dalam bentuk uang tunai atau tambahan saham, biasanya setiap kuartal, setahun sekali, atau bahkan bulanan.
Semakin banyak saham yang dimiliki investor, semakin besar pula dividen yang diperoleh.
Namun, tidak semua perusahaan membayar dividen. Biasanya hanya perusahaan besar dan mapan yang rutin membagikannya, sementara perusahaan kecil atau startup lebih memilih menggunakan laba untuk riset dan ekspansi.
Baca juga : Investasi Halal dalam Islam: Panduan, Dalil, dan Kelas Aset
Manfaat Berinvestasi pada Saham Dividen
-
Pendapatan Pasif Stabil
Dividen dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang relatif konsisten. -
Hedging saat Krisis
Saat pasar saham jatuh, dividen bisa membantu menutup sebagian kerugian. -
Perlindungan Inflasi
Riset menunjukkan bahwa dividen cenderung naik ketika inflasi tinggi, sehingga membantu menjaga nilai kekayaan.
Sebagai contoh, pada krisis keuangan global 2008, dividen terbukti mampu mengurangi kerugian investor. Bahkan, sejak 1930 dividen menyumbang sekitar 40% dari total return S&P 500.
Apakah Dividen Halal?
Secara prinsip, dividen halal karena merupakan bagian dari keuntungan usaha, bukan bunga (riba).
Namun, kehalalan dividen ditentukan oleh kegiatan perusahaan. Investor hanya boleh membeli saham perusahaan yang tidak terlibat dalam sektor haram, seperti:
-
Alkohol dan produk berbasis babi.
-
Perjudian dan hiburan haram.
-
Senjata terlarang.
-
Produk keuangan berbasis bunga.
Untuk memastikannya, gunakan screening saham syariah melalui lembaga resmi atau aplikasi seperti Musaffa, Islamically, dan Zoya.
Baca juga : Screening Saham Halal dan Cara Memurnikannya dalam Islam
Perusahaan Pembayar Dividen
Perusahaan yang rutin membayar dividen biasanya memiliki reputasi baik dan stabil. Bahkan ada kelompok perusahaan yang dikenal sebagai:
-
Dividend Aristocrats → perusahaan S&P 500 yang konsisten menaikkan dividen selama minimal 25 tahun berturut-turut.
-
Dividend Kings → lebih eksklusif, konsisten menaikkan dividen minimal 50 tahun.
Contohnya: General Mills dan Exxon Mobil telah membayar dividen lebih dari 100 tahun.
Sebaliknya, perusahaan yang sering memangkas dividen perlu diwaspadai karena bisa menjadi sinyal masalah keuangan.
Apa Itu Dividend Yield?
Dividend yield adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar imbal hasil dividen terhadap harga saham saat ini.
Rumus:
Dividend Yield = (Dividen Tahunan per Saham ÷ Harga Saham)
Contoh:
-
Anda memiliki 200 saham HLAL.
-
Harga saham saat ini = $10.
-
Dividen tahunan = $0,50 per saham.
-
Dividend yield = $0,50 ÷ $10 = 5%.
-
Total dividen Anda = 200 × $0,50 = $100.
Umumnya, dividend yield sehat berada di kisaran 2%–6%. Jika lebih tinggi, perlu ditinjau apakah perusahaan mampu mempertahankannya.
Apa Itu Dividend Payout Ratio?
Dividend payout ratio mengukur berapa persen laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen.
Rumus:
Payout Ratio = (Total Dividen ÷ Laba Bersih) × 100%
Contoh:
-
Laba bersih HLAL = $100.000.
-
Dividen dibayarkan = $30.000.
-
Payout ratio = 30.000 ÷ 100.000 = 30%.
Kisaran sehat payout ratio adalah 35%–55%, meski tiap industri bisa berbeda. Jika mendekati 100%, hal ini tidak berkelanjutan.
Pajak Dividen
Besaran pajak dividen tergantung aturan negara tempat investor tinggal. Di beberapa negara, dividen mendapat keringanan pajak atau bahkan bebas pajak hingga jumlah tertentu.
Kategori khusus seperti qualified dividends seringkali dikenakan tarif pajak lebih rendah dibandingkan penghasilan biasa.
Baca juga : Apakah Investasi Saham Halal atau Haram dalam Islam?
Kesimpulan
-
Dividen halal jika bersumber dari perusahaan dengan aktivitas yang sesuai syariah.
-
Investor perlu melakukan screening saham sebelum membeli.
-
Dividend yield dan payout ratio adalah dua metrik penting untuk menilai kualitas dividen.
-
Dividen bisa menjadi sumber pendapatan pasif, pelindung inflasi, dan strategi bertahan saat krisis.
Dengan memilih saham halal yang rutin membayar dividen, investor Muslim tidak hanya memperoleh keuntungan duniawi, tetapi juga menjaga keberkahan harta sesuai tuntunan syariah.
Tags:
berita nasionalKomentar Pengguna
Recent Berita

Menyelesaikan Konflik Keluarga dalam Perspekt...
13 Sep 2025
Saat Anak Bertanya Tentang Nabi: Siap Menjawa...
13 Sep 2025
Trading Saham dalam Islam: Mana yang Halal da...
13 Sep 2025
Cara Memulai Investasi Dividen Halal yang Ses...
13 Sep 2025
Investasi Halal dalam Islam: Panduan, Dalil,...
13 Sep 2025
Screening Saham Halal dan Cara Memurnikannya...
13 Sep 2025
Apakah Investasi Saham Halal atau Haram dalam...
13 Sep 2025
Apakah Short Selling Haram dalam Islam?
13 Sep 2025
Apakah Derivatif Keuangan Halal dalam Islam?
13 Sep 2025
Mengapa Margin Trading Dilarang dalam Islam
13 Sep 2025.png)
Apakah Hobi Bisa Jadi Sumber Penghasilan?
12 Sep 2025.png)
Buku Fisik vs E-Book: Mana yang Lebih Efektif...
12 Sep 2025Dari Teori ke Praktik: Membuat Pembelajaran d...
12 Sep 2025
Gharar dalam Islam: Apa Itu dan Bagaimana Car...
12 Sep 2025.png)
Self-Reminder: Tidak Semua Orang Harus Suka S...
12 Sep 2025
Apakah Bitcoin Halal? Pandangan Islam tentang...
12 Sep 2025
Kenapa Orang Suka Cari Ramalan Zodiak?
12 Sep 2025
Segera Daftarkan Dirimu! MOOC Pintar Kemenag...
12 Sep 2025
Panduan Dasar Musharakah dalam Keuangan Syari...
12 Sep 2025