Pendidikan
Vini Dwi Jayati

Bikin Puisi dari Curhatan: Cara Seru Menulis dari Perasaan Sendiri

Bikin Puisi dari Curhatan: Cara Seru Menulis dari Perasaan Sendiri

07 Oktober 2025 | 15:25

Keboncinta.com--   Banyak orang mengira menulis puisi itu sulit — harus pakai kata-kata indah dan bahasa yang dalam. Padahal, puisi bisa dimulai dari hal paling sederhana: perasaanmu sendiri. Entah sedang sedih, bahagia, kecewa, atau rindu, semua bisa jadi bahan untuk menulis. Karena sejatinya, puisi bukan tentang kata-kata rumit, tapi tentang jujur pada hati.

1. Curhatan Adalah Sumber Inspirasi Terdekat

Setiap orang pernah punya unek-unek yang sulit diungkapkan. Nah, di situlah puisi bisa jadi wadahnya.
Tulislah apa yang kamu rasakan, seperti sedang bercerita kepada diri sendiri. Tidak perlu berpikir tentang rima atau gaya bahasa dulu — yang penting, tulis dulu isi hatimu.
Dari situ, barulah kamu bisa merapikannya menjadi bait-bait yang indah.

Contoh sederhana: “Aku tidak marah, hanya kecewa. Karena ternyata diamku tidak kau pahami seperti doaku.”

Kalimat seperti ini lahir dari kejujuran, dan justru di situlah kekuatan puisi.

2. Ubah Emosi Jadi Imajinasi

Setelah curhatan tertulis, coba ubah rasa itu menjadi gambaran. Kalau kamu sedih, bayangkan hujan, langit mendung, atau gelas kopi yang dingin. Kalau kamu bahagia, bisa kamu bayangkan matahari, senyum, atau bunga yang mekar.

Kuncinya: rasakan dulu, baru tulis. Puisi yang hidup selalu datang dari perasaan yang tulus.

3. Menulis Itu Terapi

Menulis puisi bukan cuma soal seni, tapi juga cara menyembuhkan diri. Saat menulis, kamu sedang menata emosi yang berserakan. Tak perlu takut dinilai — puisi tidak harus sempurna, cukup bermakna. Setiap kali menulis, kamu akan semakin mengenal siapa dirimu dan apa yang kamu rasakan.

Bikin puisi dari curhatan bukan hal sepele — itu seni untuk jujur pada diri sendiri.

Karena kadang, yang tak bisa diucapkan bisa disembuhkan lewat tulisan.

Jadi, kalau hatimu sedang penuh, ambil pena, buka catatan, dan tulislah. Mungkin dari curhatan sederhana, lahir karya yang menyentuh banyak hati.

Contributor: Tegar Bagus Pribadi

Tags:
pendidikan Belajar Menulis Puisi Materi Bahasa Indonesia Materi Puisi Sastra

Komentar Pengguna