Kelahiran seorang bayi adalah momen sakral yang dipenuhi kebahagiaan. Tangis pertamanya menjadi simfoni indah bagi orang tua, sementara aroma khas tubuh mungilnya menjadi penawar rindu yang telah lama dinantikan. Namun, tahukah Anda bahwa aroma tersebut seringkali dikaitkan dengan aroma surga?
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin menyebutkan:
ุฑูููุญู ุงูููููุฏู ู ููู ุฑููุญู ุงูุฌููููุฉู
Artinya: “Aroma anak berasal dari aroma wangi surga.”
Az-Zabidiy dalam kitabnya Ithafu as-Sadah al-Muttaqin (syarah Ihya Ulumiddin) menjelaskan:
(ุฑูุญ ุงูููุฏ ู ู ุงูุฌูุฉ) ุฃู ุชุดู ู ูู ุฑุงุฆุญุฉ ุงูุฌูุฉ ูุง ุชุดุจู ุจุฑูุงุฆุญ ุงูุฏููุง ูู ูู ุงูุฎุจุฑ ุงูููุฏ ุงูุตุงูุญ ุฑูุญุงูุฉ ู ู ุฑูุงุญูู ุงูุฌูุฉ ูู ูู ููู ูุนูู ุฑุถู ุงููู ุนูู ุฃุจุง ุงูุฑูุญุงูุชูู.
Artinya: “(Aroma anak berasal dari surga) yaitu tercium darinya aroma surga yang tidak menyerupai aroma-aroma dunia. Dari hadits ini juga disebutkan bahwa anak yang saleh adalah wewangian dari wewangian surga, dan dari sinilah Ali bin Abi Thalib ra dijuluki Abu Rahaihantani (bapaknya aroma-aroma wangi).”
Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
ุนู ุงุจู ุนุจูุงุณ : ุฑููุญู ุงูููููุฏู ู ููู ุฑููุญู ุงููุฌููููุฉู
Artinya: Nabi bersabda: “Aroma anak berasal dari aroma wangi surga.” (HR At-Thobroni)
Pernyataan "Bau mulut bayi bau surga sampai ia makan" juga merefleksikan pengalaman nyata. Bayi yang baru lahir seringkali memiliki bau mulut yang harum dan menyenangkan, yang dikaitkan dengan aroma ASI dan kebersihan mulut mereka sebelum mengonsumsi makanan padat.
Aroma surgawi ini menjadi simbol anugerah Ilahi yang tak ternilai. Ia mengingatkan kita akan keindahan dan kesucian ciptaan Allah SWT. Keharuman ini, meskipun bersifat sementara, mengingatkan kita akan betapa berharganya kehadiran seorang anak dalam keluarga, sebuah anugerah yang patut disyukuri dan dijaga dengan penuh kasih sayang. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberkahi setiap anak-anak kita. ูุงููู ุฃุนูู .