Keboncinta.com-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam penguatan ekosistem riset dan pengembangan talenta kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia.
Kolaborasi ini dibahas pada pertemuan kedua kementerian di Kantor Kemdiktisaintek, Senin (27/10), dengan fokus utama mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dan memperkuat kedaulatan digital nasional.
Kemdiktisaintek menilai bahwa perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam membangun kapasitas riset AI yang mandiri. Karena itu, arah riset nasional akan disinergikan dengan kebutuhan strategis negara agar hasil inovasi dari kampus dapat bertransformasi menjadi solusi nyata bagi industri dan masyarakat.
Selain itu, kolaborasi ini menekankan pentingnya pengembangan AI yang berbasis data, talenta, dan infrastruktur dalam negeri. Pemerintah memandang bahwa keamanan data kini menjadi aspek penting dalam menjaga kedaulatan bangsa di tengah pesatnya penetrasi teknologi global.
Dalam pertemuan tersebut, Komdigi juga memaparkan Program AI Talent Factory, sebuah inisiatif persiapan talenta digital nasional yang menggandeng akademisi dan praktisi internasional, termasuk dari Oxford, MIT, serta diaspora Indonesia. Program yang saat ini dijalankan di Universitas Brawijaya sebagai pilot project tersebut akan diperluas ke berbagai kampus di seluruh Indonesia.
Kedua kementerian juga sepakat memperkuat riset terapan di sektor pertahanan, pertanian, dan ekonomi digital. Pengembangan teknologi AI di bidang keamanan siber, konektivitas satelit nasional, hingga pembangunan data center menjadi bagian dari langkah strategis mendukung transformasi digital yang mandiri dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, Kemdiktisaintek dan Komdigi juga membuka peluang kerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan pelaku industri untuk mempercepat hilirisasi riset teknologi nasional, termasuk proyek percontohan satelit untuk mendukung keamanan komunikasi di wilayah perbatasan.
Melalui langkah kolaboratif ini, pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi pusat inovasi kecerdasan artifisial di kawasan Asia Tenggara dan memastikan AI berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa tanpa harus bergantung pada platform asing.***