Sejarah
Rahman Abdullah

Kisah Rahasia di Balik Persahabatan Ratu Victoria dengan Abdul, Bukti Persahabatan Tulus yang Nyata!

Kisah Rahasia di Balik Persahabatan Ratu Victoria dengan Abdul, Bukti Persahabatan Tulus yang Nyata!

27 Oktober 2025 | 22:08

Keboncinta.com-- Pada akhir abad ke-19, di tengah gemerlap kekuasaan dan kaku­nya protokol kerajaan Inggris, hadir sebuah kisah persahabatan yang begitu hangat sekaligus kontroversial.

Kisah itu terjadi antara Ratu Victoria, penguasa Kekaisaran Britania Raya yang luas membentang, dan seorang pria muda dari India bernama Abdul Karim.

Pertemuan keduanya bukanlah sesuatu yang direncanakan atau tampak sepadan di mata masyarakat kala itu, namun justru dari perbedaan status dan budaya yang begitu jauh itulah lahir sebuah hubungan yang sarat makna persahabatan tulus.

Menurut sejarah, Abdul Karim datang ke Inggris pada tahun 1887, saat perayaan Jubilee Emas Ratu Victoria — peringatan 50 tahun kekuasaannya.

Baca Juga: Dapat Dukungan Wamenag, Santri Film Festival jadi Wadah Kreativitas dan Dakwah Kultural Dunia Pesantren

Abdul dikirim dari India sebagai pelayan, tugas yang sederhana dan mungkin tidak berarti banyak bagi kebanyakan orang. Namun bagi Ratu Victoria, sosok Abdul membawa sesuatu yang baru: kehangatan, kesederhanaan, dan ketulusan di tengah kehidupan istana yang sering kali terasa dingin dan penuh aturan.

Ia mulai mengajarkan bahasa Urdu kepada sang Ratu dan memperkenalkan kebudayaan India, termasuk sastra, makanan, dan tradisi Islam.

Ratu Victoria, yang dikenal memiliki rasa ingin tahu tinggi, menemukan dalam diri Abdul seorang guru sekaligus teman yang dapat berbicara dengannya tanpa basa-basi politik atau aturan kerajaan yang kaku.

Baca Juga: Bertemu Perwakilan Ultras Garuda, Erick Thohir Terima Saran untuk Perbaikan Sepak Bola Nasional

Persahabatan mereka tumbuh dengan cepat, namun juga memancing kecemburuan dan kemarahan di lingkungan istana. Para bangsawan dan pelayan kerajaan sulit menerima bahwa seorang pria India, yang dianggap “rendah” dalam pandangan kolonial saat itu, bisa mendapat tempat istimewa di hati sang Ratu.

Meski begitu, Ratu Victoria tetap teguh pada pendiriannya. Ia memberi Abdul gelar “Munshi”, yang berarti guru, dan mempercayainya dalam banyak urusan pribadi.

Surat-surat yang ia tulis untuk Abdul menunjukkan betapa besar rasa hormat dan kasih yang ia miliki — bukan sebagai penguasa kepada bawahannya, melainkan sebagai teman kepada sahabatnya.

Akan tetapi, setelah kematian Ratu Victoria pada tahun 1901, hubungan mereka seolah dihapus dari sejarah. Pihak istana memusnahkan banyak surat dan catatan yang menyinggung Abdul Karim.

Baca Juga: Hadir dalam Pertemuan Internasional untuk Perdamaian, Menag Bertolak ke Vatikan

Inggris berusaha menyingkirkan jejak yang dianggap memalukan bagi citra kerajaan. Namun sejarah, seperti kebenaran, tidak dapat dibungkam selamanya. Beberapa dekade kemudian, kisah mereka kembali ditemukan melalui arsip dan catatan yang tersisa, membuka mata dunia pada sisi lain dari seorang Ratu yang selama ini digambarkan dingin dan kaku.

Kisah sejarah antara Abdul dan Ratu Victoria bukan sekadar cerita tentang dua manusia dari dunia yang berbeda, tap merupakan refleksi tentang kemanusiaan yang melampaui batas ras, status, dan kekuasaan. Kisah Ratu Victoria dan Abdul ini mengisyaratkan bahwa persahabatan sejati itu ada.***

Tags:
Sejarah Internasional

Komentar Pengguna