Keboncinta.com-- Sekarang ini sangat penting untuk meningkatkan literasi keagamaan umat. Hal ini antara lain bisa dilakukan dengan mengintensifkan podcast literasi keagamaan, Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengingatkan hal tersebut.
Pesan tersebut disampaikan Kamaruddin Amin saat membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) di Jakarta.
Kegiatan ini mengangkat tema “Koordinasi dan Evaluasi Program Pusat PBAL2K Tahun 2025”. Hadir, utusan dari satuan kerja Eselon I Kementerian Agama.
Kamaruddin Amin berpendapat, saat ini banyak instrumen untuk meningkatkan literasi keagamaan, baik melalui lembaga pendidikan, bimbingan masyarakat Islam, majelis ta’lim, dan lainnya.
Baca Juga: Dari India ke Istana Windsor: Jejak Persahabatan Abdul Karim dan Ratu Victoria dalam Catatan Sejarah
“Namun, ada satu hal yang menurut saya sangat efektif dan pusat ini bisa mengambil porsi atau bagian di situ, yaitu podcast literasi keagamaan. Kalau bisa ini leading sector-nya di Pusat PBAL2K saja,” jelas Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Kamaruddin Amin mengatakan, Kementerian Agama belum mempunyai podcast yang rutin dilaksanakan. Podcast yang ada cenderung tidak terkoordinasi dan masih sporadis. Hal ini bisa dikelola PBAL2K.
“Instrumen podcast sekarang ini sangat populer dan semua orang menjadikannya sebagai instrumen yang sangat sentral dan sangat penting untuk menyampaikan kesan pesan kepada publik karena itulah yang paling mudah diakses oleh semua orang. Kalau Pusat PBAL2K fokus ke sini, saya kira akan sangat powerful. Perannya akan sangat fundamental dan sangat sentral kalau dikelola dengan baik,” sebut Kamaruddin Amin.
“Pusat literasi ada di Pusat PBAL2K. Jadi cocok menjadi leading sector podcast, nanti bisa bekerja sama dengan Biro Humas dan Komunikasi Publik. Tetapi PBAL2K yang mengatur jadwal dan membuat list siapa saja tokoh yang tepat untuk mengisi podcast di tiap-tiap episodenya,” sambungnya.
Dijelaskan Kamaruddin Amin, saat ini adalah era kompetisi global. Media sosial berkompetisi merebut otoritas di ruang publik, termasuk dalam wacana keagamaan. Pemenang kontestasi tidak ditentukan pada keluasan ilmu agam yang dimiliki (profesor, doktor, atau kyai), melainkan siapa yang paling intens hadir di ruang publik dan mengisi ruang spiritualitas umat.
“Saat ini, ulama, kiai, dan professor yang memiliki ilmu yang luas, tapi tidak pernah muncul dan tidak pernah tampil di ruang-ruang digital. Itu tidak akan menjadi rujukan atau tidak akan dirujuk oleh publik,” papar Kamaruddin Amin.
Baca Juga: Bertemu Perwakilan Ultras Garuda, Erick Thohir Terima Saran untuk Perbaikan Sepak Bola Nasional
“Bandingkan dengan yang misalnya ilmunya tidak terlalu mendalam, tapi menguasai instrumen media, akhirnya mereka yang didengar dan yang menguasai ruang-ruang privasi umat. Nah, ini harus kita sadari dan kementerian harus mengambil peran di situ,” tegasnya.
Hal ini, kata Kamaruddin, perlu menjadi fokus Podcast Literasi Keagamaan. “Paling lambat awal tahun depan sudah ada draftnya berupa siapa saja list tokohnya, orientasinya seperti apa, temanya seperti apa. Nanti kita bisa libatkan seluruh Indonesia untuk ikut serta,” ujarnya.
Kepala PBAL2K Sidik Sisdiyanto menambahkan, berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 33 Tahun 2024, tugas dan fungsi satuan kerja yang dia pimpin terkait dengan penilaian buku agama, lektur, dan literasi keagamaan. Proses penilaian buku agama sudah dilakukan sejak 2022 dengan mengembangkan SIJAWARBA. Selain itu, dilakukan juga digitalisasi manuskrip.
Baca Juga: Hadir dalam Pertemuan Internasional untuk Perdamaian, Menag Bertolak ke Vatikan
“Masih sangat banyak yang belum terdigitalisasi dan ini nanti menjadi tugas kami selanjutnya,” sebut Sidik.
“Kami bersama-sama Biro HKLN juga sedang menyusun PMA omnibus law terkait perbukuan. Kami berharap ke depan penilaian buku itu akan menjadi 1 pintu di Pusat PBAL2K,” imbuhnya.
Mengenai literasi keagamaan, Sidik mengatakan bahwa upaya yang telah dilakukan antara lain menyelenggarakan festival yang dimeriahkan dengan lomba, talkshow, workshop, dan bedah buku.
Pada puncak festival literasi keagamaan, PBAL2K akan memberikan anugerah kepada beberapa tokoh yang dinilai punya andil besar dalam penguatan literasi keagamaan umat.***