Berita
Rahman Abdullah

Wujudkan Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA), Kemenag Hadirkan berbagai Program Strategis untuk Perkuat Peran Masjid

Wujudkan Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA), Kemenag Hadirkan berbagai Program Strategis untuk Perkuat Peran Masjid

03 Oktober 2025 | 06:03

Keboncinta.com-- Tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, masjid juga menjadi pusat kegiatan umat. Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat.

Sejumlah program strategis dipersiapkan oleh Kemenag melalui Program Masjid Berdaya dan Berdampak (Madada).

Dikatakan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, ia mengatakan pengelolaan masjid perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan agar berdampak luas bagi masyarakat.

Baca Juga: SPPG Kebon Cinta Mulai Beroperasi Salurkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi Penerima Manfaat

“Masjid harus menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya dalam Focus Group Discussion (FGD) Kemasjidan bertajuk Masjid Berdaya dan Berdampak di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Selanjutnya Arsad menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah program strategis, antara lain: pembinaan dan standardisasi SDM takmir, penyediaan fasilitas ramah difabel, pemberdayaan UMKM di sekitar masjid, serta penguatan literasi keagamaan yang relevan untuk generasi muda.

Arsad Hidayat juga menekankan pentingnya pendataan masjid dan penguatan program kemasjidan secara holistik.

Kemudian, Kasubdit Kemasjidan, Nurul Badruttamam juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, takmir masjid perlu dibekali kapasitas manajerial yang profesional agar mampu mengoptimalkan potensi masjid, termasuk dalam aspek pemberdayaan ekonomi dan kemasyarakatan.

Baca Juga: Anggaran Turun Rp2,4 Triliun, Pemprov Jabar Tunda Pengangkatan CPNS

Nurul Badruttaman lalu menyebut sejumlah program strategis lain yang akan menjadi fokus pengembangan, yaitu: manajemen dan tata kelola, regenerasi remaja masjid, digitalisasi, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Dikatakan Nurul Badruttamam, Subdirektorat Kemasjidan menargetkan percepatan program melalui penyusunan blueprint pengembangan masjid, pemutakhiran profil, pengenalan Mars Masjid, penetapan ikon kemasjidan, produksi film dokumenter sejarah masjid, serta pemetaan penerima bantuan agar tepat sasaran.

“Langkah-langkah ini kami susun sebagai bagian dari upaya menghadirkan masjid yang lebih inklusif, profesional, dan berdaya. Dengan perencanaan yang jelas dan dukungan berbagai pihak, kami optimis masjid dapat tampil kembali sebagai pusat ibadah sekaligus pusat peradaban umat Islam,” tekannya.

Baca Juga: APBD Jabar 2026 Turun Rp2,4 Triliun, Pemprov dan Kabupaten-Kota Lakukan Efisiensi Besar-Besaran

Sementara itu, Ketua LTN PBNU, Hamzah Sahal menyampaikan pentingnya literasi keagamaan dan penguatan budaya berbasis masjid.

“Kami mendorong penerbitan kembali buku-buku sejarah kemasjidan, produksi dokumenter, peninjauan kembali status hukum tanah wakaf masjid, pengadaan sumur-sumur masjid, hingga kampanye literasi berbasis digital. Masjid perlu dilihat bukan hanya sebagai ruang sakral, tetapi juga sebagai ruang hidup yang dinamis dan komunikatif,” jelanya.

Dengan adanya forum ini, para pemangku kepentingan sepakat bahwa masjid perlu berkembang dari sekadar tempat ibadah menjadi pusat pemberdayaan yang inklusif, ramah, dan berdampak nyata untuk kehidupan masyarakat banyak.***

 

Tags:
berita nasional kemenag

Komentar Pengguna