Logo
  • Beranda
  • Berita
  • Pendidikan
  • Khazanah
  • Prestasi
  • Teknologi
  • Parenting
  • Beasiswa
  • Kategori
    • Khazanah
    • Sejarah
    • Beasiswa
    • Kesehatan
    • Berita
    • Pendidikan
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Prestasi
    • Parenting
    • Budaya
    • Internasional
    • Kebon Cinta
    • Info ASN
    • Bisnis
Berita
M. Fadhli Dzil Ikram

Pakar Ekonomi dari Undip Memperingatkan: Tarif 19% Trump Dapat Menyebabkan Keruntuhan Industri Dalam Negeri

Pakar Ekonomi dari Undip Memperingatkan: Tarif 19% Trump Dapat Menyebabkan Keruntuhan Industri Dalam Negeri

18 Juli 2025 | 23:48 | 0 Pembaca

Wahyu Widodo, ekonom dari Universitas Diponegoro, menekankan implikasi dari keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 19 persen pada berbagai produk Indonesia, sementara AS tidak menanggung biaya tersebut.

Ia meyakini bahwa kebijakan ini berpotensi menghancurkan industri dalam negeri, yang mengakibatkan PHK besar-besaran.

Seorang pakar ekonomi internasional berpendapat bahwa tarif baru Trump dapat secara signifikan memengaruhi daya saing produk Jawa Tengah di pasar AS, yang berpotensi membahayakan stabilitas industri padat karya. Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) telah muncul sebagai pilar vital bagi perekonomian dan lapangan kerja di Jawa Tengah.

"Pertimbangan utamanya adalah kewajaran tarif." Mampukah produsen dalam negeri menanggung kenaikan harga jika tarif ditetapkan terlalu tinggi? "Kalau tidak, ekspor akan terhenti," ujar Wahyu di kampus Undip, Kecamatan Pleburan, Jumat, 18 Juli 2025.

"Ekspor ke sana mungkin bukan pilihan bagi kami." Ini akan berdampak pada industri lokal kami, karena ini menunjukkan kami tidak akan memproduksi dan mengekspor."Ini menunjukkan bahwa tenaga kerja di sektor tekstil akan menghadapi pengangguran kecuali kita dapat beralih ke pasar alternatif," lanjutnya.

Ia yakin bahwa penerapan tarif Trump menghadirkan tantangan yang beragam. Sebagian besar produk dari Jawa Tengah yang diekspor ke AS adalah produk pesanan. Indonesia saat ini tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam perdagangan global, kecuali untuk beberapa produk khusus.

Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) ini menjelaskan bahwa ketika AS menerapkan tarif 19 persen, industri lokal, terutama di sektor tekstil dengan margin keuntungan yang sempit, akan segera merasakan dampak dari beban tambahan ini.

Wahyu memperingatkan risiko yang terkait dengan membanjirnya produk impor dari AS ke Indonesia tanpa batasan. Ia menyebutkan bahwa produk pertanian dan tembakau dari AS dapat menimbulkan persaingan yang signifikan bagi petani dan produsen lokal.

"Impor dari wilayah tersebut akan mencakup produk pertanian, minyak, dan rokok." "Hal ini mengancam industri dalam negeri, karena berpotensi mengakibatkan keruntuhannya," jelasnya.

"Jika tren ini berlanjut dan produk lokal kesulitan bersaing, inilah yang harus kita persiapkan." "Produk yang kami tawarkan meliputi rokok dan tembakau," lanjutnya.

Wahyu, seorang peneliti ekonomi internasional, membandingkan situasi ini dengan kasus kedelai di tahun 1990-an. Indonesia pernah dianggap swasembada, namun akhirnya tertinggal karena dinamika perdagangan global.

"Faktanya, Indonesia sepenuhnya mampu memproduksi kedelai dan tetap cukup kompetitif di pasar." "Namun, sebagai hasil dari perdagangan internasional yang terbuka, kita harus mengakui hal itu," ujarnya.

Wahyu mengusulkan dua tindakan penting yang perlu segera dilaksanakan untuk mengatasi tantangan ini. Awalnya, para pemilik bisnis sebaiknya menjajaki peluang di pasar-pasar di berbagai kawasan seperti Eropa, Timur Tengah, atau Afrika. Inisiatif ini membutuhkan dukungan data dan riset yang kuat, bukan sekadar promosi pameran.

"Intelijen pasar kita perlu ditingkatkan." Memahami kebutuhan dan perilaku konsumen di berbagai negara sangatlah penting. "Misalnya, Wahyu menunjukkan, menjual minuman sachet kecil di Afrika mungkin tidak ideal, karena pasar cenderung lebih menyukai pilihan yang lebih besar."

Selanjutnya, pemerintah harus terus bernegosiasi dan bahkan mungkin menegosiasikan ulang tarif dengan AS untuk menetapkan strategi yang lebih bijaksana. Jika tidak ditangani, Indonesia berisiko kehilangan segmen penting dari pasar ekspor utamanya.

"Strategi optimal bagi pemerintah adalah terlibat dalam negosiasi dan diskusi berkelanjutan, menggunakan beragam metode untuk menjamin bahwa tarif yang dikenakan pada produk kita yang akan dikirim ke AS tetap seadil mungkin," ujar Wahyu.

Meskipun situasinya mungkin tampak mengkhawatirkan, Wahyu menekankan bahwa peluang masih tersedia, asalkan pelaku bisnis dan pemerintah siap memanfaatkannya. Ia menekankan bahwa kebijakan tarif Trump dapat berubah sewaktu-waktu, dipengaruhi oleh tekanan politik domestik dan dinamika global.

"Kita sekarang berada dalam pola menunggu, dengan penuh harap menantikan perkembangan terbaru; situasinya terus berubah." Nantikan perubahan-perubahan selanjutnya. Kita perlu merangkul pendekatan Presiden AS saat ini, mengingat ketergantungan kita pada kepemimpinan mereka," ujarnya.

Dalam pengumuman terbaru, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pada hari Selasa (15 Juli) bahwa Amerika Serikat berencana untuk menerapkan tarif 19 persen atas barang-barang Indonesia sebagai bagian dari perjanjian baru antara kedua negara, menurut detikNews. Trump mengumumkan bahwa perjanjian tambahan akan segera dibuat, sekaligus mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif pada produk farmasi yang diimpor ke AS.

"Mereka akan dikenakan tarif 19%, sementara kita tidak akan dikenakan biaya sama sekali." "Kita siap untuk mendapatkan akses penuh ke Indonesia, dan ada perjanjian tambahan yang akan segera diumumkan," kata Trump di luar Ruang Oval.

Tags:
berita nasional Internasional
Bagikan:
WhatsApp Twitter Facebook

Komentar Pengguna

Recent Berita
Apa Saja Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Kelangkaan?
Apa Saja Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Meng...
20 Jul 2025
Jaga NKRI Itu Gak Sulit, Yuk Terapkan Sikap Ini!
Jaga NKRI Itu Gak Sulit, Yuk Terapkan Sikap I...
20 Jul 2025
Kenali Satuan Berat! Ini Jenis-Jenis dan Cara Menggunakannya
Kenali Satuan Berat! Ini Jenis-Jenis dan Cara...
20 Jul 2025
Trapesium Itu Apa Sih? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Trapesium Itu Apa Sih? Ini Penjelasan Lengkap...
20 Jul 2025
Pengertian Layang-Layang dalam Matematika Lengkap dengan Rumusnya
Pengertian Layang-Layang dalam Matematika Len...
20 Jul 2025
Apa Itu Garis Istimewa pada Segitiga? Ini Penjelasan Mudahnya!
Apa Itu Garis Istimewa pada Segitiga? Ini Pen...
20 Jul 2025
Mudah Dipahami! Ini Beda Asam, Basa, dan Garam dalam Ilmu Kimia
Mudah Dipahami! Ini Beda Asam, Basa, dan Gara...
20 Jul 2025
Apa Saja Simbol yang Ada pada Peta? Ini Penjelasannya!
Apa Saja Simbol yang Ada pada Peta? Ini Penje...
20 Jul 2025
Memahami Proses Pemuaian Pada Zat Padat
Memahami Proses Pemuaian Pada Zat Padat
20 Jul 2025
Kedudukan Dua Garis dan Contohnya dalam Matematika
Kedudukan Dua Garis dan Contohnya dalam Matem...
20 Jul 2025
Raih Tiga Penghargaan di Korea Selatan, Delegasi MAN 2 Kota Malang Harumkan Nama Madrasah di Ranah Internasional
Raih Tiga Penghargaan di Korea Selatan, Deleg...
20 Jul 2025
Jaga Mutu Hasil Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bangun Komite Etik Penelitian pada LP2M
Jaga Mutu Hasil Penelitian, UIN Syarif Hidaya...
20 Jul 2025
Hadiri Acara Wisuda STID M. Natsir Bekasi, Wamenag Sebut Dakwah Kewajiban Kifayah di Hadapan 189 Wisudawan
Hadiri Acara Wisuda STID M. Natsir Bekasi, Wa...
20 Jul 2025
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Resmi Miliki Program Studi S3 Sejarah Peradaban Islam dan Ilmu Syariah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Resmi Miliki...
20 Jul 2025
Komitmen Sejahterakan Tenaga Pendidik, Kemenag Kolaborasi bersama BSI Luncurkan Program Rumah Subsidi untuk Guru
Komitmen Sejahterakan Tenaga Pendidik, Kemena...
20 Jul 2025
Membangun nilai-nilai kehidupan dalam sistem pendidikan
Membangun nilai-nilai kehidupan dalam sistem...
20 Jul 2025
Waspada Informasi Rekrutmen Palsu: Tips Penting untuk Menghindari Penipuan Rekrutmen dari PT Pegadaian
Waspada Informasi Rekrutmen Palsu: Tips Penti...
20 Jul 2025
Nikah Massal, Kemenag Mataram: Kami Tunggu Surat dari Pusat
Nikah Massal, Kemenag Mataram: Kami Tunggu Su...
20 Jul 2025
Calon Siswa Baru Sekolah Garuda, Dapatkan Poin Ekstra dengan Memenuhi Persyaratan Ini. Bersiaplah untuk Meningkatkan Skor Anda!
Calon Siswa Baru Sekolah Garuda, Dapatkan Poi...
20 Jul 2025
Peluang Magang Menarik di Kementerian Keuangan Tersedia di Berbagai Provinsi untuk Juli 2025 – Ketahui Persyaratannya Sekarang!
Peluang Magang Menarik di Kementerian Keuanga...
20 Jul 2025

KebonCintaNet

Menjadi Pelopor Pesantren Wirausaha yang Mendidik Santri Berakhlak Mulia, Mandiri Secara Ekonomi, dan Siap Berkarya untuk Bangsa

  • Jl. Urip Sumoharjo No.18, Ciwaringin, Kec. Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Kode Pos 45167
  • 087724345243
  • pondokkeboncinta@gmail.com
Kategori Populer
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN
  • Bisnis
Kategori Lainnya
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN
  • Bisnis

© 2025 All rights reserved. Developed by Pondok Kebon Cinta

Terms Privacy Contact