Berita
Rahman Abdullah

Menag Sebut Pesantren Miliki Peran Fundamental dalam Membangun Peradaban Bangsa Indonesia

Menag Sebut Pesantren Miliki Peran Fundamental dalam Membangun Peradaban Bangsa Indonesia

21 Oktober 2025 | 13:11

Keboncinta.com-- Pesantren punya peran strategis dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa pesantren memiliki peran fundamental dalam membangun peradaban bangsa Indonesia.

Menag menyebut, wajah Indonesia yang santun dan berakhlak tidak lepas dari peran pesantren sebagai pusat spiritualitas, ilmu, dan keadaban.

"Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi jantung peradaban bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang tidak hanya cerdas pikirannya, tetapi juga bersih hatinya," ujar Menag di Aula H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag Thamrin, Senin (20/10/25).

Hal itu disampaikan Menag dalam sambutannya pada Malam Anugerah Pesantren Award 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi puncak penghargaan bagi pesantren, santri, dan tokoh bangsa yang berkontribusi besar dalam penguatan pendidikan Islam dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Kemenag Gelar Pesantren Award 2025, Berikut Daftar Penerima Anugerah Lengkapnya!

Hadir juga dalam giat ini Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, jajaran pejabat Kementerian Agama dan juga tokoh-tokoh pesantren nasional.

Menag menerangkan bahwa pesantren adalah lembaga yang mengajarkan ilmu yang bersumber dari Allah, bukan sekadar dari guru. “Guru hanya perantara. Ilmu itu bukan milik manusia, tetapi milik Allah yang dititipkan kepada mereka yang menjaga kebersihan hati,” ungkapnya.

Menag juga menegaskan bahwa keberkahan ilmu tidak hanya diukur dari kecerdasan, tetapi dari akhlak dan penghormatan santri kepada guru. “Ilmu tidak akan masuk ke hati yang kotor. Hormat kepada guru adalah kunci keberkahan pengetahuan,” tegasnya.

Dalam penjelasannya, Menag mengaitkan tradisi pesantren dengan kisah Nabi Musa dan Khidir dalam Surah Al-Kahfi. Ia menyebut bahwa pertemuan keduanya menggambarkan pertemuan antara dua sumber ilmu, yaitu nalar dan intuisi.

Baca Juga: Siap-siap! Kemenag akan Cairkan BOP RA dan BOS Madrasah Senilai 4 Triliun Rupiah Pekan Ini

“Di Barat, ilmu berkembang dari logika. Di Timur, ilmu tumbuh dari rasa. Pesantren adalah sintesis keduanya, tempat di mana akal dan spiritualitas berjalan seimbang,” terangnya.

Selanjutnya, Menag mengatakan bahwa keunggulan pesantren terletak pada kemampuannya menjaga keseimbangan antara rasionalitas modern dan nilai-nilai ilahiah. Karena itu, pesantren menjadi benteng moral di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.

Pada kesempatan tersebut, Menag turut memaparkan gambaran terkini mengenai ekosistem pendidikan pesantren di Indonesia yang semakin berkembang pesat.

Secara keseluruhan, Indonesia kini memiliki lebih dari 12,6 juta santri yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, dengan lebih dari 42 ribu pondok pesantren dan lebih dari 100 ribu madrasah, sebuah potensi besar yang bukan hanya mencerminkan kekuatan pendidikan Islam, tetapi juga daya spiritual dan sosial bangsa.

Baca Juga: Rahasia Sehat dari Alam:Berikut ini Lima Manfaat Buah Anggur untuk Tubuh yang Belum Banyak Orang Tahu!

Tak lupa, Menag juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh penerima penghargaan Pesantren Award 2025, mulai dari santri inspiratif, pesantren transformatif, kepala daerah peduli pesantren, hingga tokoh Lifetime Achievement.

Diakhir sambutannya, Menag berikan pesan agar dunia pesantren terus menjadi sumber inspirasi dan cahaya ilmu bagi bangsa dan negara Indonesia.***

Tags:
berita nasional kemenag Menag Santri pesantren

Komentar Pengguna