Beasiswa
Rahman Abdullah

Jangan sampai Ketinggalan! Pendaftaran Bantuan Riset Indonesia Bangkit Segera Dibuka, Kapan?

Jangan sampai Ketinggalan! Pendaftaran Bantuan Riset Indonesia Bangkit Segera Dibuka, Kapan?

07 Oktober 2025 | 19:48

Kabar gembira untuk peneliti Indonesia, pemerintah resmi membuka pendaftaran bantuan riset kolaboratif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan-Kementerian Agama (LPDP-Kemenag) yang diberi nama MoRA The Air Fund, dibuka mulai 13 Oktober 2025.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kemenag Ruchman Basori saat Sosialisasi Program Penelitian Kolaboratif MoRA The Air Fund 2025 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (3/10/2025).

Hadir, Ketua Tim Kerja Kerja sama Kelembagaan dan Riset Hendro Dwi Antoro, Pimpinan UIN Yogyakarta, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Muchammad Shodiq, para Dekan, Wakil Dekan, Ketua Lembaga, Ketua Program Studi dan para dosen.

Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Lebih Luas, Peserta Lulus SKD 2024 Bisa Langsung Lanjut Seleksi CPNS 2026 Tanpa Ujian 

Info lengkap, sila baca: Riset Kolaboratif LPDP – Kemenag MoRA The Air Fund

Terdapat empat fokus riset MoRA The Air Fund, yaitu: bidang sosial humaniora, ekonomi dan lingkungan, bidang kebijakan agama dan keagamaan. Setiap bidang disiapkan nilai anggaran maksimal Rp500 juta.

Kemudian selain itu, ada bidang sains dan teknologi dengan anggaran maksimal mencapai Rp2 miliar.

Sebagai informasi, sejak 2024, LPDP memberikan amanah Rp50 miliar per tahun kepada Kemenag sebagai anggaran bantuan riset.

Baca Juga: Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru, Insentif Harian Diberikan untuk Penanggung Jawab Program Makan Bergizi di Sekolah

Anggaran tersebut untuk dimanfaatkan para dosen yang diberi nama Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund. Anggaran yang sama juga telah dialokasikan untuk 2026.

Ruchman berharap dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk memanfaatkan anggaran MoRA The Air Fund, agar riset yang dilakukan semakin bermanfaat, produktif dan berdampak kepada masyarakat.

Adapun persyaratan bagi periset utama yang ingin mendapatkan bantuan program MoRA The Air Fund, ialah: (1). Warga Negara Indonesia (WNI); (2). Berasal dari PTK atau Fakultas Agama Islam pada PTU dibawah binaan Kementerian Agama; (3). Memiliki rekam jejak akademik baik; (4). Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3) dengan jenjang kepangkatan paling rendah Lektor; (5). Memiliki Sinta Score Overall minimal 100 (seratus); (6). Diutamakan berkolaborasi dengan periset dari perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri, yang masuk peringkat 500 dunia berdasarkan QS World University Rankings; (7). Periset Utama PTK atau FAI pada PTU maupun anggota hanya boleh mengusulkan satu proposal riset.

Baca Juga: Pencairan Tunjangan Sertifikasi TW3 Guru Segera Dilaksanakan Kemendikdasmen Pastikan Proses Langsung dan Transparan

Sementara untuk periset utama dari dosen Ma’had Aly persyaratannya berikut ini: (1). Warga Negara Indonesia (WNI); (2). Memiliki rekam jejak akademik baik; (3). Memiliki kualifikasi akademik minimal Magister (S2); (4). Melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan Dosen yang dikeluarkan oleh Mudir Ma’had Aly; (5). Mendapatkan rekomendasi dari Mudir Ma’had Aly dan (6). Memiliki karya akademik sesuai takhassus keilmuan Ma’had Aly dan berbahasa Arab.***

 

Tags:
beasiswa lpdp kemenag

Komentar Pengguna