Jadi Tanggung Jawab Bersama, Wamenag Tegaskan Pentingnya Jaga dan Rawat Keharmonisan di Tengah Kehidupan Masyarakat

Keboncinta.com- Sebagai negara yang mempunyai banyak kebudayaan, Indonesia sering mengalami atau sering muncul di dalam negara tersebut seperti halnya masalah kerukunan antar sesama warga masyarakat. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H. R. Muhammad Syafi’I menyampaikan bahwa saat ini negara menghadapi tantangan kerukunan yang semakin rumit.
Masalah yang muncul misalnya adanya kasus sengketa rumah ibadah, penolakan aktivitas ibadah, hingga penyebaran ujaran kebencian di media sosial sering terjadi.
“Ada upaya pihak tertentu memprovokasi umat melalui narasi sektarian, ajakan berjihad tanpa konteks, serta hoaks yang berpotensi memecah belah umat. Untuk itu, saya tegaskan kerukunan antarumat beragama adalah tanggung jawab kolektif,” ungkap Wamenag saat membuka kegiatan Internalisasi Ajaran Agama melalui Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Tokoh Agama dalam Merawat Kerukunan dan Harmoni Bangsa di tengah dinamika isu global di Medan.
“Moderasi beragama menjadi strategi utama menjaga harmoni dan ketahanan sosial bangsa,” imbuhnya.
Wamenag mengungkapkan, data monitoring Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) menunjukkan bahwa Sumatera Utara termasuk salah satu provinsi dengan pluralitas tinggi, namun juga memiliki potensi gesekan berbasis SARA yang harus diantisipasi oleh semua.
“Tahun lalu, ada catatan kasus polemik rumah ibadah di Kabupaten Deli Serdang. Alhamdulillah berhasil diselesaikan melalui mediasi FKUB,” jelas Wamenag, Senin (14/07/2025).
Wamenag meminta FKUB Sumatera Utara untuk menginternalisasi narasi damai, menjelaskan kepada umat bahwa konflik luar tidak perlu di bawa ke dalam negeri dengan cara yang membahayakan persatuan bangsa.
“FKUB juga harus menjadi corong penangkal hoaks dan propaganda ekstremisme.Menguatkan sinergi lintas iman dengan pendekatan kearifan lokal. Membangun literasi digital di akar rumput, agar masyarakat tidak mudah terhasut narasi sektarian,” ungkap Wamenag.
Wamenag beranggapan, Indonesia memiliki kekayaan yang beragam seperti agama, ras, suku, dan budaya yang mana telah membuktikan bahwa dengan kekayaan tersebut masyarakat dapat hidup berdampingan serta tercipta perdamaian dan harmonis.
Kemudian, Wamenag berharap forum ini menghasilkan rumusan kebijakan yang aplikatif, rekomendasi strategis, dan praktik baik yang dapat direplikasi di daerah lain.
Kepala PKUB Adib Abdushomad mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas Presiden RI bersama Kementerian terkait kemudian ditindaklanjuti Kemenkopolkam dan Kementerian/ Lembaga lain untuk bersama menggelorakan pesan kedamain.
“Kegiatan ini nantinya akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan Silaturrahmi Nasional pada tanggal 5 s.d. 7 Agutsus 2025 dan akan dibuka Presiden di Istana Negara," ujar Adib.
Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi menjelaskan bahwa rukun dan harmonis merupakan kata kunci untuk mewujudkan kedamaian, sebagaimana motto FKUB Sumatera Utara yaitu, “Aqidah Terjamin Kerukunan Terjalin” yang dilandasi kesadaran masyarakat Sumatera Utara untuk menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan dan dan memberikan jaminan kebebasan dalam mejalankan ajaran agamanya masing-masing.
Walau demikian, kata Qosbi, dengan perbedaan keyakinan tersebut tidak menghalangi umat beragama di Sumatera Utara untuk saling merawatdan menjaga kerukunan dan kedamaian hidup antar sesaama
“Dalam mewujudkan kerukunan dan keharmonisan hidup beragama di Sumatera Utara ini, tentu Kanwil Kemenag Sumut tidak dapat berdiri sendiri. Harus bersinergi, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan seluruh lembaga dan ormas keagamaan serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di Sumatera Utara,” jelasnya.
Melalui nilai-nilai luhur ajaran agama masing-masing dan nilai-nilai kearifan lokal dapat mengantisipasi secara dini benih-benih konflik keagamaan yang potensial terjadi, sekaligus dapat dijadikan sebagai bagian dari pencegahan secara dini dari konflk sosial berbau SARA.***
Sumber: Kemenag RI
Tags:
berita nasional kemenagKomentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Apa Saja Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Meng...
20 Jul 2025.jpg)
Jaga NKRI Itu Gak Sulit, Yuk Terapkan Sikap I...
20 Jul 2025.jpeg)
Kenali Satuan Berat! Ini Jenis-Jenis dan Cara...
20 Jul 2025
Trapesium Itu Apa Sih? Ini Penjelasan Lengkap...
20 Jul 2025
Pengertian Layang-Layang dalam Matematika Len...
20 Jul 2025
Apa Itu Garis Istimewa pada Segitiga? Ini Pen...
20 Jul 2025
Mudah Dipahami! Ini Beda Asam, Basa, dan Gara...
20 Jul 2025.jpeg)
Apa Saja Simbol yang Ada pada Peta? Ini Penje...
20 Jul 2025.jpeg)
Memahami Proses Pemuaian Pada Zat Padat
20 Jul 2025
Kedudukan Dua Garis dan Contohnya dalam Matem...
20 Jul 2025
Raih Tiga Penghargaan di Korea Selatan, Deleg...
20 Jul 2025
Jaga Mutu Hasil Penelitian, UIN Syarif Hidaya...
20 Jul 2025
Hadiri Acara Wisuda STID M. Natsir Bekasi, Wa...
20 Jul 2025
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Resmi Miliki...
20 Jul 2025
Komitmen Sejahterakan Tenaga Pendidik, Kemena...
20 Jul 2025
Membangun nilai-nilai kehidupan dalam sistem...
20 Jul 2025
Waspada Informasi Rekrutmen Palsu: Tips Penti...
20 Jul 2025
Nikah Massal, Kemenag Mataram: Kami Tunggu Su...
20 Jul 2025
Calon Siswa Baru Sekolah Garuda, Dapatkan Poi...
20 Jul 2025