Pendidikan
Rahman Abdullah

Hadirkan Kualitas Pendidikan Madrasah yang Unggul, Kemenag Rancang Peta Jalan Pengembangan Madrasah dalam Rentang 2025-2029

Hadirkan Kualitas Pendidikan Madrasah yang Unggul, Kemenag Rancang Peta Jalan Pengembangan Madrasah dalam Rentang 2025-2029

02 Oktober 2025 | 08:00

Keboncinta.com-- Lembaga pendidikan madrasah merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) yang menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya.

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia sedang menyusun peta jalan pengembangan madrasah.

Dokumen ini akan menjadi panduan bersama dalam upaya mewujudkan madrasah berkualitas dan unggulan dalam rentang 2025-2029.

Baca Juga: Prestasi Membanggakan! Mahasiswa UINSI Samarinda Raih Juara II MTQ Internasional di Kroasia

Pembahasan mengenai penyusunan peta jalan ini dilakukan bersama dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung dilaksanakan di Jakarta, 24-25 September 2025. Hadir, sejumlah pakar dan praktisi pendidikan.

Hadir juga, Kepala Subdit di lingkungan Direktorat KSKK Madrasah, Bagian Organisasi dan Hukum Sekretariat Ditjen Pendis, Biro Ortala dan Biro Hukum Setjen Kemenag RI, serta beberapa akademisi dan praktisi pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, megaskan akan pentingnya dokumen ini sebagai petunjuk arah pengembangan madrasah beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Lubang Buaya

Dengan demikian, proses pengembangan madrasah tidak berjalans ecara sporadis dan capaiannya juga rasional. Bahkan jika diperlukan, dimungkinkan untuk membuat peta jalan dengan rentang waktu 20 tahun.

"Kita bisa ikuti pola-pola grand desain yang sudah ada, seperti Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 atau RPJPN," ungkap Suyitno di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Menurut Suyitno, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan peta jalan pengembangan madrasah. Pertama, perumusan target capaian yang didasarkan pada 4 pilar, yakni akses, mutu, daya saing dan relevansi.

Kedua, pentingnya memahami trend perkembangan terkini. “Grand design harus tidak boleh melupakan isu-isu strategis nasional dan internasional, mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,” jelasnya.

Baca Juga: Siap-siap! Kemenag Segera Hadirkan Al-Qur'an Terjemah Bahasa Betawi ke Masyarakat

Ketiga, madrasah sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional harus mampu menjadi agen perubahan yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing global.

Selanjutnya, Direktur KSKK Madrasah, Nyanyu Khodijah juga menyampaikan hal yang selaras dengan hal tersebut. Menurutnya, penyusunan Grand Design atau peta jalan ini menekankan pengembangan madrasah yang memiliki arah yang jelas dan tepat, terutama dalam merespon dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Grand design ini harus menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Basisnya adalah data yang jelas, akurat, dan terverifikasi,” ujarnya.

Sementara itu, Konsultan Pendidikan, Bahrul Hayat menekankan pentingnya perumusan visi madrasah 2045 yang transformatif.

Baca Juga: Siap-siap! Kemenag Segera Hadirkan Al-Qur'an Terjemah Bahasa Betawi ke Masyarakat

Bahrul Hayat yang juga mantan Sekjen Kemenag mengingatkan bahwa madrasah selama dasawarsa terakhir mampu muncul ke permukaan dan dapat mengimbangi kualitas sekolah-sekolah non keagamaan.

Hal tersebut menunjukkan kualitas madrasah tidak kalah bahkan melampaui sekolah-sekolah umum kebanyakan.***

Tags:
pendidikan madrasah hebat kemenag

Komentar Pengguna