Khazanah
Rahman Abdullah

BMBPSDM Kemenag Gelar Bedah Buku"Oase Gusdur: Menyelami Pemikiran, Kearifan, dan Keteladanan Sang Guru Bangsa”

BMBPSDM Kemenag Gelar Bedah Buku"Oase Gusdur: Menyelami Pemikiran, Kearifan, dan Keteladanan Sang Guru Bangsa”

14 Oktober 2025 | 06:40

Keboncinta.com-- Kegiatan bedah buku “Oase Gus Dur: Menyelami Pemikiran, Kearifan, dan Keteladanan Sang Guru Bangsa” digelar oleh Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Kemenag.

Buku karya dari Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi ini berupaya menjelaskan pemikiran Gus Dur dalam ikhtiarnya membangun peradaban.

Kegiatan bedah buku ini berlangsung di Makara Art Center Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Senin (13/10/2025). Acara ini hasil kerja sama BMBPSDM dengan Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities (AWCPH) Universitas Indonesia.

Baca Juga: Ini Manfaat Memelihara Kucing yang Jarang Orang Ketahui, Pecinta Kucing harus Tahu!

Tema yang diangkat adalah “Moderasi Beragama sebagai Aktualisasi Pemikiran Gus Dur Membangun Peradaban”.

Kepala BMBPSDM, M. Ali Ramdhani, menyambut baik kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Pameran Dialog Peradaban Tahun 2025”. Acara ini juga sekaligus dalam rangka memperingati 15 tahun terbitnya buku “Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian”.

Ia menyebut bahwa acara ini sebagai langkah nyata dalam amplifikasi moderasi beragama yang menjadi core business di BMBPSDM.

Baca Juga: Bersama Jajaran Kabinet Merah putih, Presiden Prabowo Lakukan Pertemuan Bahas Stimulus Ekonomi Nasional

Lebih jauh, Ali melihat dalam buku yang dibedah ini sejatinya menjadi sangat penting untuk meneladani pemikiran besar Gus Dur dan Ikeda yang menjadi jembatan toleransi dan kemoderatan dalam aksi nyata.

Dari dua pemikiran besar ini dapat dipahami bahwa toleransi tidaklah elitis dan dapat menampak dalam pelbagai wajah humanis.

“Kita tidak boleh melihat ukuran, karena sekecil apa pun langkah toleransi dan kemoderatan, seperti dalam rupa persahabatan, akan berdampak besar mempengaruhi banyak hal karena melampaui sekat-sekat budaya, bangsa, bahkan agama,” jelas Ali.

Baca Juga: Kementerian Agama RI Serahkan Santunan kepada Keluarga Almarhum Petugas Haji yang Wafat

Secara khusus, Ali juga mengapresiasi upaya penulis, Prof. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag (Mas Inung), yang telah berupaya untuk memperpendek jarak pemikiran “Sang Guru Bangsa” yang eklektif dengan pembaca dalam rangka memperluas resonansi nilai-nilai toleransi aktif, kemanusiaan, keadilan, pluralisma, pendidikan, dan kearifan lokal yang sangat penting dalam fakta keragaman di Indonesia, yang modern secara material sekaligus moderat secara spiritual dan kultural.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Mangnguluang Mansur, M.Si, mengapresiasi kegiatan yang menjadi ruang perjumpaan nilai dan peradaban antara Indonesia melalui sosok Gus Dur dengan Ikeda, yang merupakan pejuang perdamaian dan kemanusiaan dengan mengkampanyekan kasih sayang dari Jepang.

“Dua pemikiran tokoh besar yang menekankan pada kemanusiaan ini sangat penting bagi Kota Depok yang heterogen. Depok tidak hanya harus maju dengan potensi akademik yang ada, tetapi janganlah meninggalkan nilai-nilai keadilan dan keadaban,” terangnya.

Baca Juga: Pahlawan atau Pengkhianat? Jejak Sejarah Thomas Edward Lawrence, Sosok Agen Intelijen Inggris di Tanah Arab

Kemudian, Mansur memandang peran penting nilai-nilai universal tersebut dalam menatap harapan Indonesia Emas 2045 yang menjunjung kebhinekaan.

Hadir sebagai narasumber, Alissa Wahid (Jaringan Gusdurian), Zastro Al Ngatawi (Direktur Kebudayaan Universitas Indonesia), Ahmad Syafiq (AWCPH UI), dan Ahmad Zainul Hamdi, (Sekretaris BMBPSDM Kemenag).

Selanjutnya, mahasiswa, akademisi, santri, pelajar, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis organisasi kepemudaan dan masyarakat umum turut hadir dalam kegiatan tersebut.***

Tags:
berita nasional kemenag

Komentar Pengguna