Khazanah
Rahman Abdullah

Hilal Rabiul Akhir 1447 H Berhasil Terlihat pada Ketinggian Terendah, Kemenag Sebut Indonesia Siap jadi Rujukan Observasi Hilal di Asia Tenggara

Hilal Rabiul Akhir 1447 H Berhasil Terlihat pada Ketinggian Terendah, Kemenag Sebut Indonesia Siap jadi Rujukan Observasi Hilal di Asia Tenggara

24 September 2025 | 10:52

Keboncinta.com-- Langkah-langkah penentuan awal bulan hijriah selalu ditunggu oleh umata Islam di Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan telah berhasil melakukan rukyatulhilal penentuan awal Rabiul Akhir 1447 H yang digelar di berbagai titik observasi di Indonesia, Senin (22/9/2025).

Hilal berhasil teramati pada ketinggian rendah, termasuk di Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh, serta Observatorium Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa pengamatan kali ini sangat signifikan karena citra hilal dapat direkam pada posisi yang lebih rendah dari biasanya.

“Ini menunjukkan bahwa rukyat hilal yang dilakukan para ahli falak kita semakin akurat dan dapat diandalkan sebagai dasar penetapan awal bulan hijriah,” ungkapnya saat di hubungi, di Jakarta, Senin (22/9/25).

Kemudian Arsad menjelaskan bahwa berdasarkan data hisab, pada saat matahari terbenam tanggal 29 Rabiul Awal 1447 H, tinggi hilal di Indonesia berkisar antara 3,41° di Melonguane hingga 4,7° di Pelabuhan Ratu.

Untuk elongasi geosentris berkisar 6,17° di Waris sampai 7,58° di Banda Aceh. “Parameter ini sudah memenuhi kriteria imkanur rukyat MABIMS, sehingga hasil rukyat kita konsisten dengan perhitungan,” sambungnya.

Arsyad menilai keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas ilmiah dan instrumen modern untuk melakukan pengamatan hilal.

“Kemampuan menangkap citra hilal pada posisi rendah adalah capaian yang sangat penting. Ini memperkuat legitimasi hasil sidang isbat dan menambah keyakinan masyarakat,” terangnya.

Kegiatan rukyat hilal dilaksanakan serentak di lebih dari beberapa titik lokasi yang tersebar di seluruh provinsi. Tim terdiri dari unsur Kemenag, ormas Islam, perguruan tinggi, lembaga astronomi, serta perwakilan pengadilan agama.

Nantinya hasil rukyat yang diperoleh akan menjadi bukti empiris dalam penetapan awal bulan hijriah. “Kita bersyukur hilal awal Rabiul Akhir 1447 H berhasil teramati. Dengan demikian, umat Islam di Indonesia memasuki bulan baru secara serentak dan penuh kepastian,” tutupnya.

Keberhasilan rukyatul hilal ini, telah menunjukkan kesiapan Indonesia sebagai salah satu pusat rujukan observasi hilal di kawasan Asia Tenggara.***

Tags:
berita nasional kemenag hilal

Komentar Pengguna