keboncinta.com --- PT Pertamina (Persero) resmi menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mulai hari ini, sesuai implementasi Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formula harga dasar BBM. Penyesuaian ini dilakukan berdasarkan pergerakan harga minyak dunia, kurs rupiah, serta biaya distribusi.
Pada periode Oktober 2025, tidak semua jenis BBM mengalami kenaikan.
Naik:
Dexlite (Jakarta) naik dari Rp 13.600 menjadi Rp 13.700/liter.
Pertamina Dex (Jakarta) naik dari Rp 13.850 menjadi Rp 14.000/liter.
Tetap:
Pertamax Rp 12.200/liter.
Pertamax Turbo Rp 13.100/liter.
Pertamax Green 95 Rp 13.000/liter.
BBM subsidi tidak berubah: Pertalite Rp 10.000/liter, Solar Rp 6.800/liter.
Harga BBM berbeda di setiap provinsi karena adanya faktor pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dan ongkos distribusi.
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT
Pertamax Rp 12.200/liter
Pertamax Turbo Rp 13.100/liter
Pertamax Green 95 Rp 13.000/liter
Dexlite Rp 13.700/liter
Pertamina Dex Rp 14.000/liter
Sumatera (Aceh, Sumut, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Bangka Belitung, Lampung)
Pertamax Rp 12.500/liter
Pertamax Turbo Rp 13.400/liter
Dexlite Rp 14.000/liter
Pertamina Dex Rp 14.300/liter
Khusus Aceh FTZ Sabang harga lebih rendah, yakni Pertamax Rp 11.500 dan Dexlite Rp 12.800. Sedangkan Batam FTZ memiliki Pertamax Rp 11.700, Turbo Rp 12.450, Dexlite Rp 13.000, dan Pertamina Dex Rp 13.300.
Sumbar, Riau, Kepri
Pertamax Rp 12.800/liter
Pertamax Turbo Rp 13.700/liter
Dexlite Rp 14.300/liter
Pertamina Dex Rp 14.600/liter
Kalimantan
Pertamax Rp 12.500–12.800/liter
Pertamax Turbo Rp 13.400–13.700/liter
Dexlite Rp 14.000–14.300/liter
Pertamina Dex Rp 14.300–14.600/liter
Sulawesi
Pertamax Rp 12.500/liter
Pertamax Turbo Rp 13.400/liter
Dexlite Rp 14.000/liter
Pertamina Dex Rp 14.300/liter
Maluku & Papua
Maluku & Papua Selatan/Tengah/Pegunungan/Barat Daya → Pertamax Rp 12.500, Dexlite Rp 14.000
Papua Barat → Pertamax Rp 12.500, Dexlite Rp 14.000, Pertamina Dex Rp 14.300
Papua → Pertamax Rp 12.500, Turbo Rp 13.400, Dexlite Rp 14.000
Harga BBM nonsubsidi Pertamina ditentukan oleh beberapa faktor:
Harga minyak mentah dunia (ICP) – apabila harga minyak naik, harga BBM nonsubsidi juga cenderung naik.
Kurs rupiah terhadap dolar AS – karena impor minyak dan produk turunannya dilakukan dalam dolar.
Biaya distribusi – semakin jauh dari pusat suplai (misalnya Papua), semakin tinggi ongkos distribusi.
Pajak daerah (PBBKB) – besarannya berbeda antar provinsi, memengaruhi harga akhir di SPBU.
Pakar otomotif menekankan bahwa konsumen sebaiknya memilih BBM sesuai rekomendasi pabrikan mobil atau motor.
Pertamax Green 95 dan Turbo lebih cocok untuk mesin berteknologi tinggi (rasio kompresi tinggi).
Pertalite dan Pertamax masih cukup untuk kendaraan harian dengan spesifikasi menengah.
Dexlite dan Pertamina Dex diperuntukkan bagi kendaraan diesel dengan standar emisi Euro 4.
Per 1 Oktober 2025, harga Dexlite dan Pertamina Dex naik, sedangkan harga Pertamax series stabil. Sementara harga BBM subsidi tetap dijaga oleh pemerintah agar terjangkau. Konsumen diharapkan lebih bijak memilih BBM sesuai kebutuhan mesin dan kemampuan finansial.