Keboncinta.com --- Bagi pengguna Android yang suka mengutak-atik perangkatnya, istilah “Custom ROM” mungkin sudah tidak asing. Namun, jika kamu baru menggunakan Android atau ingin mencoba memodifikasi perangkat, istilah ini mungkin membingungkan.
Artikel ini akan menjelaskan secara detail mengenai Custom ROM dengan bahasa yang mudah dipahami.
ROM adalah singkatan dari Read Only Memory, sedangkan Android merupakan sistem operasi bersifat open source.
Sifat open source ini memungkinkan siapa saja mengedit kode, melakukan compile ulang, mengubah tampilan, menambahkan fitur, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, muncullah istilah Custom ROM, yaitu ROM buatan pihak ketiga yang dikembangkan oleh orang-orang di luar vendor ponsel.
Contoh:
Seorang pengguna Samsung Galaxy A33 bernama Andi Leangle adalah programmer yang cukup mahir. Ia kemudian meng-compile ulang ROM di HP-nya, mengubah tampilannya, serta menambahkan beberapa fitur. ROM hasil modifikasi ini disebut Custom ROM.
Custom ROM biasanya memiliki fitur tambahan yang tidak ditemukan di ROM bawaan perangkat. ROM ini dapat dikembangkan dari firmware asli atau dari AOSP (Android Open Source Project).
LineageOS
AOKP (Android Open Kang Project)
Resurrection Remix OS
Paranoid Android
Dan banyak lagi
Banyak orang masih ragu menggunakan Custom ROM karena alasan pemasangan yang dianggap rumit atau takut bootloop.
Padahal, sekarang proses pemasangan sudah jauh lebih mudah dan risiko bootloop sangat kecil.
Custom ROM menawarkan banyak kelebihan, di antaranya:
Vendor biasanya membatasi performa ponsel. Dengan Custom ROM, kamu bisa meningkatkan kinerja perangkat bahkan melebihi batas bawaan. Proses ini dikenal dengan istilah overclocking.
Selain overclock, kamu juga bisa melakukan underclocking, yakni menurunkan performa perangkat agar hemat baterai.
Ini cocok ketika kamu ingin menghemat daya saat bepergian atau jarang menggunakan ponsel untuk sementara.
Setiap Custom ROM memiliki desain antarmuka yang unik. Bahkan, banyak ROM yang sudah mendukung aplikasi tema bawaan sehingga kamu bisa mengganti tampilan sesuka hati.
Apa bedanya Custom ROM dan Stock ROM?
Stock ROM adalah firmware resmi bawaan pabrikan yang stabil dan mendapat update resmi, sedangkan Custom ROM adalah firmware modifikasi komunitas yang menawarkan fitur tambahan dan kustomisasi, namun butuh unlock bootloader dan berisiko membatalkan garansi.
Apakah pemasangan Custom ROM membatalkan garansi?
Ya, karena prosesnya memerlukan unlock bootloader dan kadang root, yang melanggar ketentuan garansi pabrikan.
Bagaimana jika terjadi bootloop?
Biasanya bisa diatasi dengan wipe cache & Dalvik, restore backup, re-flash ROM, atau kembali ke Stock ROM. Pastikan selalu membuat backup dan pakai file yang kompatibel.
Apakah Custom ROM mendapat update OTA otomatis?
Tidak semua. Beberapa ROM populer seperti LineageOS mendukung OTA, tetapi banyak lainnya masih manual melalui custom recovery.
Bagaimana soal stabilitas dan keamanan?
Stock ROM lebih stabil dan aman karena diuji pabrikan dan mendapat patch rutin. Custom ROM kadang punya fitur lebih cepat tapi stabilitasnya tergantung developer, sehingga bug masih mungkin ada.
Apa pengaruh ke performa, baterai, dan kamera?
Custom ROM biasanya meningkatkan performa, menghemat baterai dengan optimasi, dan menambah fitur kamera seperti mod Google Camera.
Di mana mencari panduan dan dukungan?
Forum XDA Developers, grup Telegram/Discord, subreddit Android, dan repositori GitHub ROM adalah sumber terbaik.
Kelebihan:
Performa lebih baik karena optimasi dan minim bloatware
Bisa hapus aplikasi sistem
Bebas kustomisasi tampilan dan fitur
Dukungan lebih lama untuk perangkat lama
Kekurangan:
Memerlukan unlock bootloader dan flashing manual
Risiko bug, error, atau bootloop
Garansi ponsel biasanya hangus