Menteri Sosial Saifullah Targetkan Bantuan Laptop untuk Siswa Sekolah Rakyat Agustus Ini

keboncinta.com --- Dalam pengumuman terbaru, Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengungkapkan bahwa siswa Sekolah Rakyat akan menerima laptop pada Agustus 2025. Proses pengadaan 9.700 laptop ini sedang berlangsung.

"Laptop-laptop tersebut saat ini sedang dalam proses pengadaan, dan diperkirakan akan tiba pada Agustus," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam rapat di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Sabtu, 19 Juli 2025.

Saifullah menekankan bahwa pengadaan ini memenuhi kebutuhan 9.700 siswa sekolah rakyat saat ini. Proses pengadaan saat ini sedang melalui prosedur yang berlaku.

"Saya sangat percaya kepada rekan-rekan di Kementerian Sosial, terutama yang bertugas di bidang pengadaan, untuk mematuhi semua peraturan, menjaga integritas, dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya menjaga netralitas dalam proses pengadaan ini, dan memastikan tidak ada keberpihakan. Meskipun kebutuhan laptop sangat mendesak, Saifullah menginstruksikan timnya untuk mematuhi protokol yang telah ditetapkan.

"Poin kuncinya adalah harus mematuhi peraturan yang berlaku, memastikan bahwa setiap orang dapat melindungi diri mereka sendiri dan menghindari eksploitasi dalam situasi sulit," tegas Saifullah.

Kementerian Sosial saat ini sedang mengevaluasi sisa kebutuhan yang dibutuhkan untuk sekolah rakyat, selain laptop. Kebutuhan pokok tersebut meliputi papan tulis digital dan seragam sekolah. Selain itu, kebutuhan pokok lainnya meliputi seprai dan sendok sayur.

"Kami menyadari masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan." "Secara keseluruhan, kami bersyukur bahwa jadwal yang telah ditetapkan berjalan lancar," tambahnya. Sekolah Rakyat resmi beroperasi di 63 lokasi pada 14 Juli 2025.

Pemerintah menargetkan 100 Sekolah Rakyat pada tahun 2025. Menjelang akhir Juli 2025, kami mengantisipasi peluncuran 37 lokasi lagi. Sekolah Negeri merupakan inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto, yang dirancang untuk memutus siklus kemiskinan di Indonesia.