Investasi Halal dalam Islam: Panduan, Dalil, dan Kelas Aset

2. Sukuk (Obligasi Syariah)

Berbeda dengan obligasi konvensional yang mengandung bunga, sukuk mewakili kepemilikan aset riil. Keuntungan diperoleh dari pendapatan aset, bukan bunga.

3. Properti (Real Estate)

Investasi properti halal jika:

• Dibeli dengan dana halal.

• Disewakan kepada pihak dengan aktivitas halal.

4. Private Equity & Crowdfunding

Investasi pada perusahaan sebelum go public, termasuk equity crowdfunding, bisa halal jika sektor usahanya sesuai syariah.

5. Islamic Savings Account

Tabungan syariah tidak memberi bunga, tetapi imbal hasil dari akad mudharabah atau musyarakah. Bank menyalurkan dana ke pembiayaan syariah dan hasilnya dibagi dengan nasabah.

Baca juga : Apakah Short Selling Haram dalam Islam?

Kesimpulan

Investasi halal berarti menanamkan harta pada instrumen yang bebas dari riba, gharar, maysir, dan bisnis haram.

Pilihan investasi halal sangat beragam, mulai dari saham syariah, sukuk, properti, hingga tabungan syariah. Dengan menjaga kepatuhan syariah, harta tidak hanya berkembang, tetapi juga berkah dan bernilai ibadah.