Rahman Abdullah

Generasi Masjid Bangkit! Kemenag Gelar Silatnas ARMI 2025 untuk Cetak Pemimpin Muda Umat

03 November 2025 | 16:32

Keboncinta.com-- Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Aktivis Remaja Masjid Indonesia (ARMI) 2025 sebagai upaya membina generasi muda masjid yang tangguh, berilmu, disiplin, dan berdaya guna bagi masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad menegaskan bahwa remaja masjid harus menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban umat dan bangsa.

“Aktivis remaja masjid itu harus gagah, tapi kegagahannya bukan hanya fisik, melainkan gagah dengan ilmu dan akhlak,” ujar Abu dalam arahannya.

Ia mencontohkan sejarah masa Rasulullah, di mana masjid berfungsi sebagai pusat peradaban dan pendidikan, melahirkan generasi unggul seperti Usamah bin Zaid, panglima muda pada masa Nabi Muhammad SAW. Abu menekankan bahwa pembinaan remaja masjid harus diiringi dengan penguatan ilmu, disiplin, dan karya nyata.

“Bahaya kalau anak muda tidak punya aktivitas. Energi besar harus disalurkan pada hal bermanfaat,” tambahnya.

Abu juga berpesan agar para remaja masjid terus belajar dan berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu, baik agama maupun umum, demi kemajuan umat dan bangsa.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menyebut Silatnas ARMI 2025 sebagai forum strategis memperkuat peran generasi Z dalam pembangunan bangsa.

“Bonus demografi kita saat ini didominasi generasi muda. Maju tidaknya Indonesia ada di tangan mereka,” ungkapnya.

Menurut Arsad, masjid harus menjadi ruang proteksi moral dan spiritual di tengah derasnya arus digitalisasi dan budaya global. Ia mengapresiasi keterlibatan aktif Gen Z dalam kegiatan masjid sebagai bentuk perlindungan moral di era modern.

“Anak muda yang aktif di masjid punya lingkungan yang menjaga dari pengaruh negatif,” ujarnya.

Arsad juga mendorong remaja masjid agar mampu mengelola dunia digital dengan baik dan menciptakan konten positif berbasis nilai Islam.

“Gen Z harus jadi kreator, bukan hanya konsumen di dunia digital,” tegasnya.

Kasubdit Kemasjidan Nurul Badruttamam menjelaskan, Silatnas ARMI 2025 menjadi wadah konsolidasi nasional bagi remaja masjid. Tahun ini, peserta berasal dari seluruh 34 provinsi — meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yang hanya 15 provinsi.

“Antusiasme remaja masjid meningkat pesat. Ini menunjukkan semangat mereka dalam membangun peran sosial dan dakwah,” ujarnya.

Nurul menegaskan bahwa pembinaan remaja masjid bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bagian dari strategi jangka panjang Ditjen Bimas Islam dalam membangun ekosistem kemasjidan yang produktif dan berkelanjutan.

Program Silatnas ARMI 2025 juga melibatkan sinergi lintas lembaga, termasuk TNI AL, untuk menanamkan nilai kedisiplinan dan cinta tanah air.

“Remaja masjid harus menjadi contoh muslim yang kuat spiritualnya, kokoh moralnya, dan cinta negerinya,” tambahnya.

Kemenag menyiapkan tindak lanjut dari kegiatan ini melalui program “Masjid Berdaya Berdampak” yang akan berjalan hingga 2026. Program ini mendorong remaja masjid menjadi motor inovasi sosial dan digitalisasi kemasjidan.

Nurul berharap Silatnas ARMI menjadi titik awal lahirnya jaringan remaja masjid yang saling menginspirasi dan berkolaborasi untuk membangun peradaban Islam yang unggul.

“Kita ingin masjid menjadi pusat gerak sosial dan peradaban. Anak-anak muda inilah yang akan memegang perannya,” tutupnya.

Silatnas ARMI 2025 bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan langkah nyata Kementerian Agama dalam membentuk generasi masjid yang berkarakter, berdaya, dan berkontribusi bagi bangsa.

Dengan pembinaan berkelanjutan dan kolaborasi lintas lembaga, Kemenag optimis remaja masjid akan menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.***