Doa Menempati Rumah Baru ala NU: Bacaan Arab, Latin, Arti, dan Amalan Sunnah

keboncinta.com --- Memiliki rumah baru adalah nikmat besar dari Allah SWT yang patut disyukuri. Dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), momen ini biasanya diiringi dengan doa menempati rumah baru agar hunian tersebut dipenuhi keberkahan, ketenangan, serta perlindungan dari gangguan makhluk halus.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa dalam setiap aktivitas, termasuk ketika menempati rumah baru. Dengan doa, seorang Muslim memohon kepada Allah agar rumahnya menjadi tempat tinggal yang penuh rahmat dan dijauhkan dari keburukan.

Penafsiran ulama: Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa rumah adalah salah satu nikmat Allah yang harus disyukuri, dan syukur itu diwujudkan dengan amal saleh, doa, serta menjadikan rumah sebagai tempat ibadah, bukan sekadar tempat beristirahat.

Bacaan Doa Menempati Rumah Baru NU

Para ulama NU menganjurkan beberapa amalan doa yang bisa dibaca ketika pertama kali menghuni rumah baru. Amalan ini biasanya dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada pagi dan sore.

1. Membaca Surah Al-Fatihah (3 kali)

Surah pembuka ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya sebagai doa agar dimudahkan segala urusan. Membaca Al-Fatihah berulang menjadi bentuk permohonan agar rumah baru menjadi tempat tinggal yang baik, nyaman, dan penuh keberkahan.

Penafsiran ulama: Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Al-Kabir menafsirkan bahwa Al-Fatihah disebut Ummul Kitab karena mencakup seluruh makna pokok Al-Qur’an, termasuk doa perlindungan, petunjuk, dan keberkahan. Maka, membacanya di rumah baru adalah simbol doa agar rumah itu menjadi pusat keberkahan.

2. Membaca Surah Al-Mu’minun ayat 28–29

فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ • وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِي مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ الْمُنزِلِينَ

Latin: Fa izastawaita anta wa mam ma'aka 'alal-fulki fa qulil-ḥamdu lillahillazi najjana minal-qaumiz-zalimin. Wa qul rabbi anzilnī munzalan mubārakan wa anta khairul-munzilīn.

Artinya: “Apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang zalim.’ Dan katakanlah, ‘Ya Rabb, tempatkanlah aku di tempat yang penuh berkah. Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.’”

Penafsiran ulama: Menurut Ibnu Katsir, ayat ini menggambarkan doa Nabi Nuh AS ketika keluar dari kapal setelah banjir besar. Konteks ayat ini menekankan pentingnya memohon agar ditempatkan di tempat yang aman, berkah, dan jauh dari fitnah. Ulama NU kemudian mengadaptasinya untuk doa menempati rumah baru, karena makna “tempat tinggal” sama-sama mengandung harapan keselamatan dan keberkahan.

3. Membaca doa khusus (3 kali)

اَللّٰهُمَّ يَا مَنْ فَلَقَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى بْنِ عِمْرَانَ وَنَجَّى يُوْنُسَ مِنْ بَطْنِ الْحُوْتِ وَسَيَّرَ الْفُلْكَ لِمَنْ شَاءَ أَنْتَ الْعَالِمُ بِعَدَدِ قَطْرِ الْبِحَارِ وَذَرَّاتِ الرِّمَالِ يَا خَالِقَ أَصْنَافِ عَجَائِبِ الْمَخْلُوْقَاتِ أَسْأَلُكَ الْكِفَايَةَ يَا كَافِيَ مَنْ اِسْتَكْفَاهُ يَا مُجِيْبَ مَنْ دَعَاهُ يَا مُقِيْلَ مَنْ رَجَاهُ أَنْتَ الْكَافِيْ لَا كَافِيَ إِلَّا أَنْتَ، اِكْفِنِيْ شَرَّمَا أَخَافُ وَأَحْذَرُ وَامْلَأْ مَنْزِلِيْ هٰذَا خَيْرًا وَبَرَكَةً وَصَلِّ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Latin: Allâhumma yâ man falaqal bahra li Mûsâ bin ‘Imrân, wa najjâ Yûnusa min bathnil ḫût, wa sayyaral fulka li man syâ-a, antal ‘âlimu bi ‘adadi qathril biḫâri, wa dzarrâtir rimâl. Yâ Khâliqa ashnâfi ‘ajâ’ibil makhlûqât. As’alukal kifâyah, yâ kâfiya man istakfâh, yâ Mujîba man da‘âh, yâ muqîla man rajâh. Antal kâfi, lâ kâfiya illa anta. Ikfinî syarra ma akhâfu wa ahdzar. Wamla’ manzilî hâdzâ khairan wa barakah. Washalli ‘ala nabiyyika wa rasûlika sayyidina Muḫammadin wa âlihi wa shaḫbih wa sallim.

Penafsiran ulama: Dalam Al-Wasa’ilis Syafi’ah, doa ini disusun untuk menegaskan kekuasaan Allah atas alam semesta. Syekh Nawawi Al-Bantani menafsirkan bahwa menyebut kisah Nabi Musa dan Nabi Yunus dalam doa adalah simbol permohonan agar Allah juga menolong kita dari kesulitan rumah tangga, sebagaimana Allah menolong nabi-nabi-Nya dari kesulitan besar.

Amalan Sunnah Saat Menempati Rumah Baru

1.