Apa Saja Perbedaan Fabel Klasik dan Fabel Modern? Simak Ulasannya!

Fabel adalah salah satu jenis cerita yang telah dikenal sejak zaman kuno. Cerita fabel biasanya mengandung nilai-nilai moral atau pembelajaran yang disampaikan melalui tokoh-tokoh binatang yang berperan sebagai manusia.

Namun, tidak semua cerita tentang binatang bisa dianggap sebagai fabel. Untuk dapat mengidentifikasi ciri fabel dengan benar, kita perlu memahami perbedaan antara fabel klasik dan modern.

Fabel klasik biasanya berasal dari tradisi lisan dan ditulis dalam bentuk prosa singkat yang sederhana. Cerita fabel klasik sering kali menggambarkan konflik atau masalah sosial yang dihadapi oleh manusia, namun disajikan melalui tokoh-tokoh binatang.

Contohnya adalah fabel Aesop yang terkenal, seperti "The Tortoise and the Hare" atau "The Fox and the Grapes". Dalam fabel klasik, pesan moralnya biasanya jelas dan mudah dipahami.

Ciri khas fabel klasik adalah penggunaan tokoh-tokoh binatang atau objek alam lainnya yang berbicara dan berperilaku seperti manusia.

Binatang-binatang ini digambarkan memiliki sifat-sifat manusia, seperti kecerdikan, ketamakan, kesombongan, atau kebaikan hati. Mereka juga seringkali dihadapkan pada konflik atau permasalahan yang harus mereka atasi dengan cara-cara yang cerdik atau bijak.

Sementara itu, fabel modern cenderung lebih berkembang dan bervariasi dalam tema dan gaya penceritaannya. Fabel modern sering kali menggunakan tokoh-tokoh binatang yang berinteraksi dengan dunia nyata secara lebih kompleks.

Misalnya, fabel modern dapat menggambarkan hubungan manusia dengan lingkungan atau teknologi, serta isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan zaman sekarang.

Ciri khas fabel modern adalah pembaruan dalam cara cerita disampaikan dan pesan moral yang ingin disampaikan. Fabel modern seringkali lebih kompleks dalam strukturnya dan mengandung lapisan-lapisan makna yang dapat ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca.

Selain itu, tokoh-tokoh dalam fabel modern juga cenderung lebih kompleks dan multidimensional, dengan karakteristik yang lebih beragam.

Meskipun demikian, baik fabel klasik maupun modern tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu menyampaikan pesan moral atau pembelajaran kepada pembaca.

Melalui cerita-cerita tentang tokoh-tokoh binatang atau objek alam lainnya, fabel memberikan refleksi tentang perilaku manusia dan nilai-nilai moral yang seharusnya dimiliki.

Untuk dapat mengidentifikasi ciri fabel dengan benar, kita perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, perhatikan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

Jika tokoh-tokoh tersebut berperan sebagai manusia meskipun berwujud binatang atau objek alam lainnya, kemungkinan besar cerita tersebut adalah fabel.

Kedua, perhatikan pesan moral yang ingin disampaikan oleh cerita tersebut. Fabel selalu mengandung pesan moral atau nilai-nilai pembelajaran yang dapat diambil oleh pembaca.