7 Pemikiran Tokoh yang Menjadi Dasar Landasan Filosofis Kurikulum Nasional Kita

Tokoh pendidikan dan perumus dasar negara ini menekankan pentingnya moralitas dan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti analisis dan sintesis. Baginya, pendidikan harus membentuk pribadi yang kritis dan berakhlak, yang mampu menyelesaikan persoalan kehidupan secara etis dan cerdas. Ini tercermin dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum nasional saat ini.

6. Romo Y.B. Mangunwijaya – Pendidikan Pembebasan dan Humanis

Romo Mangun mengajarkan bahwa pendidikan harus menjadi jalan pembebasan dan pemberdayaan, terutama bagi kelompok yang terpinggirkan. Ia menekankan pentingnya dialog antarbudaya, pendekatan kontekstual, dan pembelajaran yang bermakna. Bagi beliau, peserta didik adalah subjek aktif perubahan sosial. Semangat ini hidup dalam kurikulum yang transformatif dan berkeadilan.

7. Syekh Az-Zarnuji – Adab dan Kesungguhan dalam Belajar

Dalam kitab Ta’līm al-Muta’allim, Syekh Az-Zarnuji menekankan pentingnya adab, niat ikhlas, dan metode belajar yang benar sebagai kunci keberhasilan menuntut ilmu. Ia mendorong peserta didik untuk menghormati guru, mencintai ilmu, bersungguh-sungguh, dan belajar dengan sistematis. Pandangan ini sejalan dengan prinsip pembelajaran mendalam yang menekankan kesadaran, makna, dan hubungan spiritual dalam proses pendidikan.

Sumber: Permendikdasmen No. 13 tahun 2025